Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril dan Kesabaran Menunggu Dukungan Partai

Kompas.com - 18/05/2016, 08:48 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra ingin maju sebagai salah satu bakal calon gubernur DKI Jakarta. Meski mengawali sepak terjangnya lewat jalur independen, Yusril cenderung intens memilih partai politik sebagai kendaraan menuju Pilkada DKI 2017.

Namun, sampai saat ini secara resmi belum ada satu partai politik yang menyatakan dukungannya untuk Yusril. Yusril mengatakan, dirinya menghormati mekanisme partai yang ada dan mesti bersabar.

Ia mendaftarkan diri untuk ikut penjaringan bakal cagub ke Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Yusril juga tak lama lagi akan mengunjungi DPW Partai Amanat Nasional (PAN) DKI untuk mendaftar ikut penjaringan bakal cagub.

Saat mengikuti fit and proper test yang sempat tertunda di DPP PDI-P, Yusril yakin ada sinyal positif untuk mendapatkan dukungan, termasuk dari partai lain.

"Partai lain juga sudah berdiskusi, PDI-P pun ada arahnya ke situ juga, walaupun tentu harus bersabar karena partai itu punya mekanisme yang harus kita hormati," kata Yusril, di DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/5/2016).

Soal sikap sabarnya, Yusril langsung membandingkanya dengan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Yusril menyinggung saat Ahok pernah meminta dukungan kepada PDI-P beberapa waktu lalu sebelum memutuskan maju lewat independen.

Padahal menurut Yusril partai punya mekanisme yang mesti dilalui untuk memberi dukungan.

"Bedanya saya sama Pak Ahok di situ, Pak Ahok enggak sabaran, beliau minta supaya PDI-P dalam waktu satu minggu kalau tidak mengikuti Pak Ahok beliau akan ikuti jalur independen," ujar Yusril.

Bagi Yusril, partai politik pasti akan buka suara mengenai figur yang akan didukung dalam Pilkada DKI 2017.

"Toh cepat atau lambat partai itu pasti akan mengambil keputusan. Masa PDI-P tidak mengusung seseorang menjadi calon kan enggak mungkin, cuma kita harus sabar aja," ujar Yusril.

Di pihak lain, Ahok yang maju lewat jalur independen telah mengumpulkan hampir 800.000 KTP. Selain telah mengumpulkan KTP, Ahok juga sudah mendapat dukungan resmi dari dua partai yakni Nasdem dan Hanura.

Adapun sejumlah partai seperti PDI-P, Gerindra, Demokrat, PAN, dan lainnya masih melakukan proses penjaringan dan belum memutuskan figur yang akan didukung dalam Pilkada DKI 2017.

Kompas TV Yusril Tes Wawancara di DPP PDI-P
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kakak Beradik di Bogor Rekrut 70 Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Kakak Beradik di Bogor Rekrut 70 Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Polisi Tangkap Perekrut Selebgram untuk Promosikan Judi Online di Bogor

Polisi Tangkap Perekrut Selebgram untuk Promosikan Judi Online di Bogor

Megapolitan
Balita 4 Tahun di Johar Baru Diduga Diculik Saat Orangtua Pergi ke Pasar

Balita 4 Tahun di Johar Baru Diduga Diculik Saat Orangtua Pergi ke Pasar

Megapolitan
Pengamat Nilai Duet Anies-Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta Tetap Menjual karena Faktor Anies

Pengamat Nilai Duet Anies-Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta Tetap Menjual karena Faktor Anies

Megapolitan
Kasus Bus Wisata Kena Pungli Jukir Liar, Heru Budi Klaim Ada Tim yang Awasi 100 Titik Parkir

Kasus Bus Wisata Kena Pungli Jukir Liar, Heru Budi Klaim Ada Tim yang Awasi 100 Titik Parkir

Megapolitan
Gara-gara Rokok, Gudang Cat di Kelapa Gading Terbakar

Gara-gara Rokok, Gudang Cat di Kelapa Gading Terbakar

Megapolitan
Bocah Tewas Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Heru Budi Minta Warga Saling Jaga Anak-anak

Bocah Tewas Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Heru Budi Minta Warga Saling Jaga Anak-anak

Megapolitan
Bawaslu Tingkat Kota DKI Tak Punya Ruang Gakkumdu, Dikhawatirkan Berdampak pada Pelaksanaan Pilkada 2024

Bawaslu Tingkat Kota DKI Tak Punya Ruang Gakkumdu, Dikhawatirkan Berdampak pada Pelaksanaan Pilkada 2024

Megapolitan
Cegah Kehilangan Motor, Pengelola Parkir RTH Kalijodo Akan Pasang CCTV

Cegah Kehilangan Motor, Pengelola Parkir RTH Kalijodo Akan Pasang CCTV

Megapolitan
Kasus Kematian Akseyna UI, Polisi: Jika Dibunuh, Ada 'Gap' 6 Hari Untuk Pelaku Hilangkan Jejak

Kasus Kematian Akseyna UI, Polisi: Jika Dibunuh, Ada "Gap" 6 Hari Untuk Pelaku Hilangkan Jejak

Megapolitan
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada DKI, DPD Golkar: Kami Masih dengan KIM

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada DKI, DPD Golkar: Kami Masih dengan KIM

Megapolitan
Jelang Pilkada Jakarta, Bawaslu DKI Belum Punya Ruang Gakkumdu di Tingkat Kota

Jelang Pilkada Jakarta, Bawaslu DKI Belum Punya Ruang Gakkumdu di Tingkat Kota

Megapolitan
Ikut Heru Budi Blusukan di Jakarta, Gibran: Main Aja...

Ikut Heru Budi Blusukan di Jakarta, Gibran: Main Aja...

Megapolitan
Heru Budi dan Gibran Pantau Proyek Penanggulangan Banjir di Kalideres dan Kamal Muara

Heru Budi dan Gibran Pantau Proyek Penanggulangan Banjir di Kalideres dan Kamal Muara

Megapolitan
Gibran dan Heru Budi Bagi-bagi Susu dan Buku Saat Temui Warga di Pasar Ikan Kamal Muara

Gibran dan Heru Budi Bagi-bagi Susu dan Buku Saat Temui Warga di Pasar Ikan Kamal Muara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com