Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkumpulnya 1 Juta Data KTP dan Kesiapan "Teman Ahok" Bekerja Sama dengan Parpol

Kompas.com - 20/06/2016, 06:18 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

Kompas TV â??Teman Ahokâ?? Gelar Syukuran 1 Juta KTP buat Ahok

"Teman Ahok tidak akan pernah meninggalkan Ahok, untuk alasan apa pun. Tidak ada Teman Ahok tanpa Ahok. Teman Ahok bergerak atas nama gerakan sosial, bukan gerakan politik," ujar dia.

Amalia menyatakan, Teman Ahok berjuang atas dasar kepercayaan terhadap Basuki untuk memimpin kembali DKI Jakarta pada periode 2017-2022.

Ia menuturkan bahwa Teman Ahok adalah gerakan sosial yang bukan untuk mencari kepentingan.

Selain itu, mereka menegaskan bahwa kelompok relawan itu disatukan dengan tujuan mendukung Ahok pada Pilkada DKI 2017 nanti.

Tak ingin ada utang politik

Amalia mengatakan, pengumpulan satu juta data KTP oleh relawan dilakukan agar Ahok tak punya utang politik.

Teman Ahok, kata Amalia, ingin Ahok bisa menjadi gubernur mandiri jika terpilih lagi untuk periode 2017-2022.

"Kata utang politik perlu kami tegaskan supaya Ahok mampu jadi Gubernur yang mandiri dan tidak tersandera oleh kepentingan politik, bahkan oleh Teman Ahok sendiri," kata Amalia.

Dengan demikian, dia melanjutkan, jika Ahok terpilih lagi, maka mantan Bupati Belitung Timur itu hanya akan berutang kepada masyarakat yang memilihnya, bukan kepada partai politik ataupun relawan yang mengusungnya.

(Baca juga: "Teman Ahok" Tak Mau Ahok Punya Utang kepada Parpol Saat Menjabat Gubernur Lagi)

Perihal jalur yang akan dipilih Ahok dalam Pilkada 2017 nanti, Teman Ahok menyerahkan keputusan itu kepada Ahok.

Mereka pun siap menjalin komunikasi dengan partai politik yang telah menyatakan dukungan terhadap Ahok.

Saat ini, ada tiga partai politik yang menyatakan dukungan untuk Ahok dalam Pilkada DKI 2017, yakni Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai Nasdem.

Ahok mengatakan, ketiga partai tersebut membuktikan bahwa tidak semua partai bersikeras mengusung calonnya sendiri.

Beberapa partai bisa mendukung calon perseorangan, asalkan memang disukai oleh masyarakat.

Di lain pihak, Teman Ahok juga telah berhasil mengumpulkan syarat yang diajukan Ahok untuk maju melalui jalur perseorangan dalam Pilkada 2017 nanti, yakni satu juta data KTP dukungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com