"Teman Ahok tidak akan pernah meninggalkan Ahok, untuk alasan apa pun. Tidak ada Teman Ahok tanpa Ahok. Teman Ahok bergerak atas nama gerakan sosial, bukan gerakan politik," ujar dia.
Amalia menyatakan, Teman Ahok berjuang atas dasar kepercayaan terhadap Basuki untuk memimpin kembali DKI Jakarta pada periode 2017-2022.
Ia menuturkan bahwa Teman Ahok adalah gerakan sosial yang bukan untuk mencari kepentingan.
Selain itu, mereka menegaskan bahwa kelompok relawan itu disatukan dengan tujuan mendukung Ahok pada Pilkada DKI 2017 nanti.
Tak ingin ada utang politik
Amalia mengatakan, pengumpulan satu juta data KTP oleh relawan dilakukan agar Ahok tak punya utang politik.
Teman Ahok, kata Amalia, ingin Ahok bisa menjadi gubernur mandiri jika terpilih lagi untuk periode 2017-2022.
"Kata utang politik perlu kami tegaskan supaya Ahok mampu jadi Gubernur yang mandiri dan tidak tersandera oleh kepentingan politik, bahkan oleh Teman Ahok sendiri," kata Amalia.
Dengan demikian, dia melanjutkan, jika Ahok terpilih lagi, maka mantan Bupati Belitung Timur itu hanya akan berutang kepada masyarakat yang memilihnya, bukan kepada partai politik ataupun relawan yang mengusungnya.
(Baca juga: "Teman Ahok" Tak Mau Ahok Punya Utang kepada Parpol Saat Menjabat Gubernur Lagi)
Perihal jalur yang akan dipilih Ahok dalam Pilkada 2017 nanti, Teman Ahok menyerahkan keputusan itu kepada Ahok.
Mereka pun siap menjalin komunikasi dengan partai politik yang telah menyatakan dukungan terhadap Ahok.
Saat ini, ada tiga partai politik yang menyatakan dukungan untuk Ahok dalam Pilkada DKI 2017, yakni Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai Nasdem.
Ahok mengatakan, ketiga partai tersebut membuktikan bahwa tidak semua partai bersikeras mengusung calonnya sendiri.
Beberapa partai bisa mendukung calon perseorangan, asalkan memang disukai oleh masyarakat.
Di lain pihak, Teman Ahok juga telah berhasil mengumpulkan syarat yang diajukan Ahok untuk maju melalui jalur perseorangan dalam Pilkada 2017 nanti, yakni satu juta data KTP dukungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.