Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi Korban Pencabulan Guru SMPN 3 Jakarta Bantah Berbohong

Kompas.com - 28/06/2016, 21:26 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, siswi usia 14 tahun yang diduga jadi korban pencabulan guru SMPN 3 Jakarta hadir dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,  Selasa (28/6/2016) siang.  Siswi berinisial N itu didampingi keluarganya menanti sidang dengan agenda pemeriksaan saksi korban.

Sayangnya, sidang terpaksa diundur karena ER (55) selaku terdakwa tidak bisa dihadirkan. Padahal, N sudah siap bersaksi membeberkan pelecehan yang dialaminya sejak 2015 silam.

Dalam sidang sebelumnya, termasuk praperadilan yang diajukan ER, Herbert Aritonang selaku kuasa hukum ER membantah dakwaan yang dijatuhkan kepada kliennya.

Herbert menyebut, N hanya mengada-ada lantaran labil, memiliki indigo, dan punya masalah keluarga.

Ayah N hanya tertawa menanggapi tuduhan tersebut. Ia menganggap tuduhan tersebut dikeluarkan pihak ER karena kehabisan akal.

"Yang mengucapkan itu sudah kehabisan akal. Hati nuraninya sudah hilang," kata ayah remaja.

Ia menyebut berbagai serangan yang dilontarkan pihak ER tidak berdasar. Sang ayah menyatakan, jika memang anaknya mengada-ada soal pencabulan, tidak mungkin pihak sekolah SMPN 3 Jakarta mengupayakan damai antara mereka berdua.

"Kalau N berkhayal kenapa ditawarin uang damai?" ujarnya.

Sang ayah mengatakan, siap menghadirkan saksi lain untuk membongkar perilaku ER selama ini. Sebab, banyak yang mengetahui ER memiliki kasus serupa beberapa tahun sebelumnya.

"Kalau anak saya ngarang, berarti korban yang lain juga ngarang? Alumni yang tahu siap kok datang di persidangan," kata ayah remaja itu.

Dalam praperadilan, pihak ER sempat kecewa lantaran salah satu saksi yang dihadirkan, Sugito, rekan guru di SMPN 3 Jakarta justru mengungkapkan kasus ER.

Sugito menyebut ER pernah terjerat kasus serupa beberapa tahun silam. Saat itu, ada seorang siswi berinisial R yang pernah didekati oleh ER.

Bahkan Sugito menyebut hubungan mereka sudah seperti orang pacaran. Namun R tidak memperkarakan hal ini dan sudah diselesaikan secara kekeluargaan oleh pihak sekolah.

Sebagaian besar guru bahkan sempat bersepakat agar ER dipindahkan. Pasalnya, apa yang dilakukannya terhadap R dianggap mencoreng nama baik guru sekolah dan berpotensi mengganggu murid.

N pun menolak jika dikatakan memiliki penyakit atau gangguan emosional. Ia menyatakan selama ini sehat-sehat saja. N pun dengan tegas mengatakan siap bersaksi bahkan berhadapan dengan ER.

"Nggak benar aku sakit. Aku mau ketemu, lihat dia, biar dia ngakuin," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com