Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Berencana Pagari Kawasan Kota Tua

Kompas.com - 24/08/2016, 19:10 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala UPK Kawasan Kota Tua, Norviandi Setio Husodo, mengatakan adanya rencana pemagaran di dalam Kawasan Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat. Pemagaran dilakukan agar Kawasan Kota Tua steril dari pedagang kaki lima (PKL) dan parkir liar.

Namun, Norviandi menyebut rencana pemagaran itu harus dikaji terlebih dulu agar sesuai dengan karakter kawasan tersebut.

"Kalau pemagaran memang harus disesuaikan dengan karakter kawasan ini sebagai cagar budaya," ujar Norviandi, di Kawasan Kota Tua, Rabu (24/8/2016).

Norviandi mengungkapkan, pemagaran yang akan dilakukan bukan seperti pemagaran pada umumnya.

"Bukan pagar, tapi pintu masuk yang sifatnya filtering system," kata dia.

Norviandi pun akan berkoordinasi dengan tim cagar budaya mengenai bentuk pemagaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik kawasan Kota Tua.

"Kami akan minta pastinya tim pertimbangan pemugaran cagar budaya bagaimana mekanisme teknis dan bentuknya. Kami akan minta sarannya," ucap Norviandi.

(Baca: Angkot di Kota Tua "Kocar-kacir" Saat Petugas Lakukan Penertiban)

Menurutnya, kecamatan dan Satpol PP Jakarta Barat sudah mendukung rencana pemagaran tersebut. Selain pemagaran, UPK Kawasan Kota Tua mendapat masukan mengenai rambu-rambu penunjuk arah dan tempat parkir resmi.

Norviandi menyebut akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

"Ini akan kami koordinasikan dengan Dishub. Kami akan upayakan untuk bikin," tuturnya.

Rabu (24/8/2016), sekitar 200 personel gabungan dari Satpol PP, polisi, TNI, UPK Kawasan Kota Tua, Dinas Perhubungan DKI, UP Perpakiran, dan Sudin Sosial Jakarta Barat diturunkan untuk melakukan sterilisasi Kawasan Kota.

Petugas melakukan penertiban terhadap parkir liar, pedagang kaki lima (PKL), penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), dan kendaraan-kendaraan yang menghambat lalu lintas di sekitar Kawasan Kota Tua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Gibran Rakabuming Sumbang Sapi Seberat 500 Kg ke Masjid Agung Al-Azhar

Gibran Rakabuming Sumbang Sapi Seberat 500 Kg ke Masjid Agung Al-Azhar

Megapolitan
Habis Isi Bensin, Motor Pedagang Tahu Bulat Hangus Terbakar di Pamulang

Habis Isi Bensin, Motor Pedagang Tahu Bulat Hangus Terbakar di Pamulang

Megapolitan
Mendiang Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Puluhan Tahun Tak Dapat Bantuan gara-gara Tak Urus Administrasi

Mendiang Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Puluhan Tahun Tak Dapat Bantuan gara-gara Tak Urus Administrasi

Megapolitan
Ingin 'Naik Kelas', Pemilik Konfeksi di Tambora Harap Ada Binaan dari Pemerintah

Ingin "Naik Kelas", Pemilik Konfeksi di Tambora Harap Ada Binaan dari Pemerintah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com