Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sylviana Murni Mulai Kritik Ahok

Kompas.com - 15/10/2016, 09:29 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni, mulai mengkritik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Sylvi menyoroti sejumlah masalah, mulai dari kebijakan Ahok, -demikian dia biasa disapa, menggunakan peraturan gubernur (pergub), pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), hingga Jakarta Smart City.

Terkait kebijakan Ahok yang lebih sering menggunakan pergub, Sylvi menilai hal itu sebagai cerminan adanya masalah tak terselesaikan.

Masalah itu terjadi antara Ahok sebagai eksekutif dan anggota DPRD DK Jakarta sebagai legislatif.

Menurut dia, hubungan keduanya tak harmonis.

Namun, ia menyayangkan sikap Ahok yang akhirnya memutuskan untuk memilih pergub saat hubungan tersebut tak harmonis.

Sebab, tingkatan pergub masih di bawah peraturan daerah (perda).

"Bukan kalau tidak sesuai, oh jalan aja dengan pergub. Masa begitu? Ini adalah keharmonisan antara legislatif dan eksekutif," tambah Sylvi.

Bakal cawagub dari Agus Yudhoyono ini menambahkan, bila legislatif bermasalah, maka kondisi itu harus dibuka.

Ia menyatakan. keterbukaan bukan hal yang harus ditakutkan. Sebab, semua sudah "open data" dan tersistematis lewat informasi teknologi.

"Why (kenapa), takut? Anggota dewan juga malu kalau mau macem-macem karena semua sudah on the track (sesuai aturan). Sekarang APBD kita (Pemprov DKI) terbuka sampai rekening terkecil," kata Sylvi.

Pemaparan Sylvi ini diungkapkan di DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (14/10/2016) kemarin.

Selain penggunaan pergub, Sylvi juga menyoroti pembangunan RPTRA.

Menurut dia, RPTRA saat ini hanya program yang berganti nama.

Sebelum ada RPTRA, Pemprov DKI Jakarta memiliki program pembangunan Taman Interaktif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com