Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Bantar Sungai Ciliwung Pun Ikut Ceria

Kompas.com - 02/11/2016, 16:00 WIB

 

”Sekarang kalau buang sampah ke sungai difoto sama petugas, diancam denda Rp 500.000,” katanya.

Meskipun ikut menjaga kebersihan Sungai Ciliwung di bawah ancaman denda, Kiptiah merasakan bantaran Ciliwung kini jauh lebih nyaman. Warga pun mendapatkan lapangan bermain untuk anak, sesuatu yang langka bagi mereka yang tinggal di permukiman padat.

 Sikap tak acuh warga terhadap kebersihan dan pemerintah yang abai selama bertahun-tahun membuat sampah menjadi sedimen sepanjang bantaran Sungai Ciliwung. Pemandangan dan pencemaran sungai itu mengurangi keasrian alam, semak belukar, dan cuitan burung yang masih ditemui di aliran sungai dari Depok hingga jembatan Kalibata.

Segelintir warga pun memanfaatkan keasrian itu sebagai wajah teras rumah. Andjela Napitupulu dan suaminya, Peter Hitipeuw, misalnya, membuat teras rumah menghadap ke Sungai Ciliwung.

Untuk menjaga teras rumah tetap bersih bukanlah perkara mudah. Sebab, setiap hari ada saja timbunan sampah yang tersangkut di tepian sungai di depan rumahnya. Bahkan, saat pertama mereka menempati rumah itu sekitar lima tahun lalu, teras rumahnya menjadi tempat pembuangan sampah warga sekitar.

”Warga masih menganggap sungai itu seperti tempat sampah. Beberapa sungai dalam sebulan, saya masih harus panggil pekerja untuk mengangkut sampah itu. Biayanya juga tak sedikit,” kata warga di Jalan Mustofa, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, itu.

Harus diakui, komunitas ataupun orang-orang yang peduli terhadap Sungai Ciliwung masih sedikit. Komunitas peduli Ciliwung di Jakarta, contohnya, hanya ada 22 kelompok. Masih lebih banyak warga yang tak peduli terhadap pelestarian sungai itu. Buktinya, aliran sungai itu masih dilalui sampah tiap hari.

Kesamaan bahasa

Menurut Royani, harus ada kesamaan bahasa dalam menjaga bantaran Sungai Ciliwung. Kelompok masyarakat ataupun warga yang selama ini menjaga Sungai Ciliwung harus dilibatkan secara aktif dalam menjaga bantaran dari sampah dan hunian. Sebab, dalam menjaga kebersihan Ciliwung tak bisa selamanya diserahkan kepada petugas kebersihan. ”Sekarang yang dibutuhkan adalah sinergi dan kesamaan bahasa menjaga Ciliwung,” ujar Royani.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Teuku Iskandar mengatakan, pemerintah sedang membahas peraturan tentang area sempadan Sungai Ciliwung. Khusus untuk bantaran yang telah dipadati hunian, solusinya adalah relokasi dan bantaran dibeton agar permukiman di sekitarnya terlindung dari banjir dan longsor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com