Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tewasnya BE, Balita yang Jauh dari Orangtuanya

Kompas.com - 25/11/2016, 09:06 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Raut kesedihan tampak jelas di wajah Mohamad Reza (26), Kamis (25/11/2016). Ia baru saja memakamkan anak bungsunya yang berusia 2 tahun 8 bulan.

Reza tengah mengajak kakak BE, B yang berusia setahun lebih tua, untuk jalan-jalan menggunakan motor ketika Kompas.com menyambangi rumahnya di Jalan Kebagusan Dalam IV, Jakarta Selatan.

"Saya terakhir ketemu anak saya dua bulan lalu, eh ketemu lagi anak saya sudah meninggal," katanya.

Meski jarang bertemu dan tak banyak tahu tentang kedua anaknya, Reza menceritakan mengapa kedua anaknya diasuh oleh Nia, yang kini menjadi tersangka atas kematian BE.

"Saya dan ibunya pisah setahun lalu, boleh dibilang sejak itu kalau mau ketemu dipersulit sama ibunya," ujarnya.

Setelah resmi bercerai, Reza mengaku ingin mengasuh kedua anaknya. Meski tak memiliki pekerjaan tetap, Reza memiliki ibu dan saudara-saudara yang bisa mengurus kedua anaknya di rumah itu.

Namun mantan istrinya, Gadis Julianti (22), menolak. Tak ingin ribut-ribut, Reza menyerahkan hak asuh sepenuhnya kepada Gadis.

"Gadis memang wataknya keras kepala," kata Suryati (56), ibu Reza.

Baik Reza, maupun Suryati mengatakan, sejak berpisah, Gadis sulit diajak komunikasi, bahkan perihal anak. Reza dan keluarganya menyesalkan ternyata selama ini anaknya tinggal tak jauh dari rumah mereka, di Jalan Kebagusan III.

Maka ketika mendengar BE meninggal dan ada di rumah orang di Jalan Kebagusan III itu, Reza langsung membawa anak laki-laki itu ke rumah.

Tak lama, ia segera melapor ke ketua RW yang kemudian melapor ke polisi, soal kejanggalan dalam kematian BE.

Ditemukan luka lebam pada pipi kanan, paha kanan, sikut kanan, dan mata kaki kanan BE. Namun Nia (pengasuhnya) dan Gadis (ibu BE), mengatakan, sebelum meninggal, dokter menyebut BE terkena paru-paru basah.

Reza tak percaya sebab setiap menemui anaknya dalam waktu tak lebih dari sejam selama setahun terakhir, BE terlihat sehat-sehat saja. Berbekal pengakuan dari B yang menyebut 'Bunda Nia' galak dan suka memukul, Reza meyakini anaknya menerima kekerasan hingga meninggal dunia.

Ibu yang baik

Cerita berbeda soal keadaan yang berlangsung sebelum tewasnya BE datang dari Jalan Kebagusan III. Ibunda Nia, Vivi, jadi saksi bagaimana BE dan kakaknya selama ini tak dapat perhatian dari orangtua mereka.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Megapolitan
Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Megapolitan
PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

Megapolitan
Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Megapolitan
Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Megapolitan
Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Megapolitan
Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Megapolitan
Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Megapolitan
Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com