JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menemui para nelayan yang tinggal di Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis (23/3/2017). Di sana, para nelayan diberi kesempatan untuk bertanya kepada Djarot.
Nelayan menggunakan kesempatan itu untuk mencurahkan keluh kesah mereka soal proyek reklamasi teluk Jakarta. Seorang nelayan bernama Heri mengatakan reklamasi telah menurunkan pendapatan mereka.
"Sejak ada reklamasi dari 2013 saat ini pendapatan nelayan khususnya nelayan trandisional dari 100 persen jadi 2 persen. Jadi 98 persen itu hilang," ujar Heri.
Baca: Ahok Sebut Soeharto Cerdas karena Cetuskan Reklamasi Teluk Jakarta
Djarot langsung mempertanyakan kebenaran presentase yang diungkapkan oleh Heri. Djarot bertanya apakah masih banyak ikan di area yang direklamasi.
Sementara itu, Anggota DPR RI Ono Surono yang mendampingi Djarot menambahkan, sebenarnya perlu dilakukan kajian mengenai itu.
"Untuk mengetahui hal itu tentu harus ada penelitian mendalam dulu. Tapi pada dasarnya pemerintah manapun tidak ingin rakyat sengsara. Maka Pak Djarot mau mendapatkan informasi lebih jauh, tapi ya datanya harus sesuai," ujar Ono.
Djarot setuju pemerintah harus turun tangan untuk menyejahterakan nelayan. Namun, dia tidak ingin data seperti yang dikatakan Heri membuat nelayan lain salah paham. Apalagi fakta dari data tersebut belum bisa dipastikan.
Baca: Nelayan Kecewa Pemprov DKI Ajukan Banding Terkait Reklamasi
"Nah aku tanya, itu apakah betul karena reklamasi atau juga ada faktor lain?" tanya Djarot.
"Ada faktor lain juga sih Pak," jawab Heri.
"Berarti kalau dihitung persen seperti itu apakah betul," kata Djarot.
Perbincangan itu pun terus berlanjut. Djarot menjelaskan lebih jauh mengenai alasan pemerintah melakukan reklamasi.