Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengecat Gedung di Kota Tua, Ahok Dijaga Ketat Polisi dan Satpol PP

Kompas.com - 16/04/2017, 16:04 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menghadiri diskusi revitalisasi kawasan Kota Tua di Jakarta Barat, Minggu (16/4/2017).

Selain menyampaikan sambutan, pria yang akrab disapa Ahok tersebut juga mengecat Gedung Kerta Niaga.

Baca juga: Ahok-Djarot Siapkan "Call Center" bagi Pendukungnya yang Alami Masalah di TPS

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Ahok terlihat dijaga ketat oleh personel kepolisian dan Satpol PP. Terlihat personel berjaga di sekitar lokasi diskusi, atau di Museum Keramik.

Anggota kepolisian dan Satpol PP terlihat saling bergandengan membentuk pagar betis serta melindungi mantan Bupati Belitung Timur itu.

Mereka berjaga sejak Ahok sudah menyelesaikan diskusi di Museum Keramik dan berjalan menuju Gedung Kerta Niaga, atau tempat dirinya mengecat bangunan.

Jarak antara Museum Keramik dan Gedung Kerta Niaga sekitar 150 meter. Banyak warga atau pengunjung kawasan Kota Tua terlihat kesulitan untuk bersalaman serta berfoto bersama Ahok. Mereka kesulitan karena harus menerobos barigade yang dibuat kepolisian dan Satpol PP.

"Pak Polisi, tolong dong saya mau foto sebentar," kata seorang warga sambil merengek.

Hanya saja, permintaan ibu itu tak direspons. Satpol PP dan polisi terus menjaga Ahok ketika berjalan menuju Gedung Kerta Niaga. Sedangkan Ahok terlihat mencoba menyalami warga dari dalam barigade. Ia juga terlihat beberapa kali memberhentikan langkahnya untuk melayani permintaan selfie warga.

"Ayo Bapak Ibu tolong buka jalan ya," kata seorang personel Satpol PP.

Hingga tiba di Gedung Kerta Niaga, personel kepolisian dan Satpol PP masih terus berjaga. Mereka kembali bergandengan berjaga membuat batasan antara Ahok dengan pengunjung Kota Tua. Selesai mengecat, warga yang menunggu Ahok terlihat berteriak sambil memanggil namanya.

"Pak Ahok.. Madep sini Pak ke belakang," kata seorang warga yang membawa tongsis.

Baca juga: Ahok-Djarot Habiskan Rp 31,7 Miliar Selama Kampanye Putaran Kedua

Kemudian Ahok berbalik badan dan melambaikan tangannya. Polisi dan personel Satpol PP kembali membentuk barisan untuk menjaga langkah Ahok menuju mobilnya.

Tak hanya warga yang kesulitan bersalaman dengan Ahok, wartawan pun kesulitan untuk mewawancarai suami Veronica Tan itu.

Kompas TV Hasil Survei Charta Politika, Ahok-Djarot Unggul
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com