Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi Gerindra DPRD DKI Usulkan Sinergi JakMart dan Program OK OCE

Kompas.com - 14/08/2017, 19:12 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi-fraksi di DPRD DKI Jakarta menyampaikan pandangan umum mereka terkait tiga rancangan peraturan daerah (raperda) soal pasar yang diajukan Pemprov DKI Jakarta dalam rapat paripurna DPRD, Senin (14/8/2017).

Tiga raperda tersebut masing-masing tentang perpasaran, Perusahaan Umum Daerah Pasar Jaya, serta pengelolaan dan pengembangan usaha Pasar Jaya.

Anggota Fraksi Partai Gerindra Rany Mauliani menyampaikan, fraksinya mengusulkan agar program JakMart yang dimiliki PD Pasar Jaya disinergikan dengan program One Kecamatan One Center for Entrepreneurship (OK OCE) milik pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih DKI Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

(Baca juga: Sandiaga Sebut OK-OCE Mart dan Jakmart Bisa Diselaraskan)

Sinergi kedua program itu diusulkan masuk dalam raperda tentang Perusahaan Umum Daerah Pasar Jaya.

"Yang tak kalah penting adalah Perusahaan Umum Daerah Pasar Jaya perlu melakukan sinergi antara program Jakmart dengan program OK OCE," kata Rany dalam rapat paripurna di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (18/4/2017).

Selain itu, Fraksi Partai Gerindra mengusulkan JakMart hanya berfungsi sebagai pasar grosir agar tidak mengganggu eksistensi pasar-pasar kecil yang ada.

Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin menyambut baik usulan tersebut. Dia mengaku juga menantikan sinergi tersebut. Menurut Arief, JakMart dan OK OCE Mart memiliki kesamaan.

"Sama-sama membuka pemberdayaan unit usaha kecil menengah. Itemnya kami lebih banyak digunakan untuk masyarakat, sementara OK OCE hasil industri rumah tangga. Jadi semuanya bisa di-combine," kata Arief seusai rapat paripurna.

(Baca juga: Sandiaga Resmikan OK-OCE Mart di Rawamangun)

Arief menyampaikan, sinergi bisa dilakukan dalam berbagai hal, mulai dari outsourcing, sistem IT, pemberdayaan UKM, hingga soal edukasi terhadap masyarakat.

Jika sinergi itu bisa direalisasikan, PD Pasar Jaya menyerahkan soal perubahan nama kepada Anies dan Sandi.

"Semuanya balik kepada Pak Gubernur nanti. Kalau memang mau diubah namanya, enggak masalah, tapi kan fungsinya sudah benar," ucapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com