JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta pembangunan Resto Apung Muara Angke, Jakarta Utara, selesai dalam waktu satu tahun. Djarot ingin pembangunan resto apung itu lebih cepat dari target awal perencanaan pembangunan 11-15 bulan.
"Kan kami bikin Simpang Susun Semanggi saja 12 bulan selesai dengan tingkat kerumitan yang sangat luar biasa dan teknologi yang sangat kompleks. Tentunya kalau seperti ini ya perkiraan saya 10 bulanlah, maksimal 12 bulan selesai," ujar Djarot, di Muara Angke, Minggu (20/8/2017).
Pembangunan Resto Apung Muara Angke itu, lanjut Djarot, mulanya membutuhkan dana sekitar Rp 69 miliar. Namun, setelah Pemprov DKI Jakarta melakukan melakukan beauty contest, dana pembangunan berkurang menjadi sekitar Rp 50 miliar.
"Ini pembiayaan berasal dari KLB (koefisien lantai bangunan) PT Keepland," kata Djarot.
Kepala Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI Jakarta Darjamuni menjelaskan, pengembang menyanggupi target pembangunan yang diminta Djarot. Pembangunan dimulai hari ini dan akan berlangsung setiap hari.
"Kemarin PT Astoria 11-15 bulan, tapi kalau gubernur sudah minta, tadi sudah bilang, kami kerja 24 jam, 3 shift. Kalau sudah perintah gubernur, kami siap. Insya Allah bisa direalisasikan," ucap Darjamuni saat ditemui terpisah.
Resto Apung Muara Angke akan memiliki bentuk menyerupai ikan pari dengan luas area 4.458 meter persegi. Resto apung tersebut akan dibangun 2 lantai dengan 9 gazebo yang mampu menampung 29 pedagang hasil olahan laut dan sekitar 500 pengunjung.
Resto Apung Muara Angke dibangun menggunakan dana pelampauan KLB PT Keepland Investama dengan pelaksana pembangunan PT Astoria Perkasa Nusantara.
(baca: Djarot Resmikan Pembangunan Resto Apung Menyerupai Ikan Pari)