Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Pelarangan Motor dan Kebijakan Ganjil-Genap Bersifat Temporer

Kompas.com - 22/08/2017, 10:46 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, kebijakan pelarangan sepeda motor dan penerapan ganjil-genap di Jakarta bersifat temporer.

Kebijakan tersebut diterapkan dalam rangka mengatasi kemacetan selama Pemprov DKI Jakarta membangun infrastruktur jalan dan transportasi publik.

"Ini kan kebijakan yang sifatnya temporer untuk mengatasi kemacetan saat ini ketika Jakarta lagi gencar-gencarnya membangun sarana transportasi, termasuk juga memperlebar trotoar," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (22/8/2017).

Kebijakan ganjil-genap bagi kendaraan roda empat atau lebih, kata Djarot, tidak akan diberlakukan setelah electronic road pricing (ERP) diterapkan.

Sebab, hanya pengendara yang bersedia membayar cukup mahal yang akan melintasi ruas jalan yang diterapkan ERP.

"Kendaraan enggak usah dibatas-batas seperti itu. Ada beberapa ruas jalan protokol kami kasih ERP, otomatis mereka yang mampu silakan masuk," kata dia.

Baca: Kadishub DKI Pastikan Tak Ada Larangan Motor Melintas di Rasuna Said

Sementara soal pelarangan sepeda motor, Djarot menyebut kebijakan itu bisa dicabut setelah semua pembangunan infrastruktur jalan di Jakarta selesai.

Kebijakan pembatasan sepeda motor merupakan hasil kajian Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

"Untuk pelarangan sepeda motor kan kajian dari Dirlantas dan Dishub. Saya minta masyarakat sedikit bersabar, ini sampai dengan akhir 2017. Pada saat pembangunan flyover dan underpass itu sudah selesai, maka kebijakan itu tentu saja berubah," ucap Djarot.

Pada prinsipnya, kebijakan pelarangan sepeda motor dan ganjil-genap tidak akan diberlakukan setelah ruas-ruas jalan di Ibu Kota tak lagi macet.

 

Baca: Saat Djarot Jawab Tudingan Diskriminasi dalam Pelarangan Motor...

Saat ini, kebijakan tersebut masih harus diberlakukan karena ruas jalan di Jakarta masih macet.

"2017 semua pembangunan flyover dan underpass sudah selesai. Oleh sebab itu, ini kebijakan bisa tarik, ketika normal. Sekarang kan masih belum normal nih, kalau kami lepas betul, itu bisa stuck di mana-mana," kata Djarot.

Adapun pembatasan ganjil-genap saat ini diberlakukan di Jalan Medan Merdeka Barat sampai Jalan Jenderal Sudirman.

Begitu pun dengan pelarangan sepeda motor. Saat ini pelarangan sepeda motor berlaku hingga Bundaran HI dan akan diperpanjang sampai Bundaran Senayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com