Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Bayi Debora Kecewa dengan Dinkes DKI

Kompas.com - 13/09/2017, 11:26 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum orangtua Tiara Debora, Birgaldo Sinaga, menyebut pihak keluarga kecewa dengan Dinas Kesehatan (Dines) DKI Jakarta karena mereka bukan pihak yang pertama dipanggil dalam penyelidikan kasus meninggalnya Debora.

Debora merupakan bayi empat bulan, anak pasangan Rudianto Simanjorang dan Henny Silalahi, yang meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, pada 3 September 2017. Debora meninggal dunia setelah tidak ditangani pihak RS di pediatric intensive care unit (PICU) karena pihak keluarga tidak sanggup membayar uang muka perawatan saat itu juga.

"Keluarga kecewa dengan Dinkes, kenapa bukan kami yang pertama dipanggil? Dinkes justru panggil RS dulu lalu bilang mereka tidak bersalah," kata Birgaldo saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/9/2017).

Baca juga: Orangtua Debora Siapkan Materi Laporan terhadap RS Mitra Keluarga

Senin lalu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto menyatakan RS Mitra Keluarga tidak bersalah dari segi penanganan medis. Hal itu dilihat dari tindakan medis yang dilakukan pihak RS terhadap bayi Debora di instalasi gawat darurat (IGD), sebagai bentuk pertolongan pertama.

Kesalahan pihak RS lebih pada soal administrasi, saat Debora harus dirujuk ke PICU, yang menurut Koesmedi RS bukannya langsung menangani Debora tetapi malah membahas biayanya terlebih dahulu.

"Seharusnya Dinkes undang pihak keluarga sama dengan mereka undang rumah sakit. Kami seperti tidak dianggap, Dinkes datang ke rumah Pak Rudi kemarin juga tanpa ada pemberitahuan sehingga saya tidak hadir menemani beliau," kata Birgaldo.

Lihat juga: Andai RS Tak Kurang Informasi dan Bayi Debora Dapat Ruang PICU

Dia berharap, Dinkes DKI bisa berlaku adil dalam kasus itu. Birgaldo meminta agar semua proses penyelidikan meninggalnya Debora dilakukan secara transparan dan pihak keluarga bisa menerima setiap informasi terbaru dari Dinkes DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com