Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah "Penyerbuan" Pengunjung di Matahari Pasaraya Blok M...

Kompas.com - 17/09/2017, 08:04 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengunjung gerai Matahari di Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan terpantau membeludak pada Sabtu (16/9/2017). Barang-barang yang sebelumnya tertata rapi, terlihat berantakan karena "penyerbuan" pengunjung itu.

Terpantau banyak barang-barang yang tadinya tersimpan rapi di rak ataupun keranjang jadi berserakan di lantai. Bisa dibayangkan betapa pegawai gerai itu harus dengan teliti membereskannya.

Dari foto yang beredar di media sosial, kardus-kardus sepatu tampak berserakan tak beraturan. Saat membereskannya, tentu diperlukan ketelitian. Sepatu harus disatukan dengan pasangannya, jangan sampai berbeda nomor.

Belum lagi meneliti tidak ada barang yang hilang. Mereka harus mengecek barang-barang yang ada sebelum toko dibuka dan membandingkannya dengan hasil data penjualan di kasir.

Menanggapi itu, salah seorang pengawas dari kantor pusat Matahari, Derry, mengatakan, pihaknya akan mengecek seluruh barang-barang di gerai Matahari Pasaraya Blok M saat gerai sudah ditutup selepas pukul 21.00.

"Dicek per item aja pas closing-an," ujar dia saat ditemui Kompas.com di sela-sela melayani pengunjung.

Baca: Diskon Besar, Banyak Barang di Matahari Pasaraya Blok M Habis Terjual

Mengenai kemungkinan adanya pengunjung yang membawa kabur barang tanpa membayar, Derry menyebut seluruh barang yang dijual dilengkapi security tag yang hanya bisa dilepas oleh kasir. Jika security tag tak dilepas, maka alarm di pintu keluar mal akan berbunyi.

"Tergantung sistem keamanan mal sininya juga sih. Biasanya sih ada security tag yang bunyi. Harusnya sih ada," ujar Derry.

Membeludaknya pengunjung gerai Matahari Pasaraya Blok M merupakan imbas dari adanya rencana penutupan gerai tersebut mulai 1 Oktober 2017. Selain di Blok M, Matahari juga berencana menutup gerainya yang ada di Pasaraya Manggarai.

Baca: Pengunjung Membludak, Matahari Pasaraya Blok M Berantakan

Corporate Secretary dan Legal Director PT Matahari Department Store Tbk Miranti Hadisusilo menjelaskan, dua gerai milik Matahari di Pasaraya Blok M dan Manggarai ditutup akibat pusat perbelanjaan tersebut sepi pengunjung sehingga penjualan tidak sesuai target. Matahari Pasaraya Blok M Akan Tutup, Para Pemburu Diskon Pun Datang

"Karena mal yang sepi sehingga mengakibatkan kinerja kedua gerai tersebut tidak sesuai dengan target manajemen," kata dia kepada Kompas.com, Jumat (15/9/2017).

Kendati demikian, Miranti menegaskan, pihaknya hingga akhir tahun ini masih tetap melakukan ekspansi bisnis dengan membuka gerai baru.

"Matahari tetap akan melakukan ekspansi dengan membuka 1 sampai 3 gerai lagi sampai akhir tahun, satu di Jawa, dua di luar Jawa," ujar dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Megapolitan
Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Megapolitan
'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com