Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penolakan Orangtua dan Hoaks Hambat Pelaksanaan Imunisasi MR

Kompas.com - 05/10/2017, 06:49 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari 200.000 anak di Jakarta belum diberi imunisasi measles rubella (MR) hingga 3 Oktober 2017.

Dari target 2.446.569 anak berusia 9 bulan sampai 15 tahun, yang sudah diimunisasi sebanyak 2.241.233 anak atau baru mencapai 91,61 persen.

Kampanye MR yang dilakukan pada periode Agustus-September 2017 itu merupakan program nasional yang dicanangkan Kementerian Kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto mengatakan, ada beberapa alasan masih banyaknya anak yang belum diimunisasi. Salah satunya yakni penolakan orangtua karena meragukan kehalalannya.

"Umumnya (menolak karena) keraguan akan halalnya," ujar Koesmedi, Rabu (4/10/2017).

Baca juga: Hoaks Jadi Salah Satu Penyebab Rendahnya Imunisasi MR di Depok

Selain itu, banyak kawasan elite dan sekolah internasional di Jakarta yang sulit ditembus petugas Dinas Kesehatan. Ada pula warga ber-KTP DKI Jakarta tetapi tak lagi tinggal di Ibu Kota.

Imunisasi MR halal

Koesmedi mengatakan, vaksin yang digunakan dalam imunisasi MR halal. Hal ini sudah dipastikan oleh lembaga Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Jadi saya sudah ketemu Ketua MUI, saya minta keterangan dari beliau, menurut beliau itu memang halal," kata dia.

Saat ini, Dinas Kesehatan DKI Jakarta sedang menunggu MUI mengeluarkan surat. Surat keterangan halal itu diharapkan bisa meyakinkan orangtua untuk mau membawa anaknya imunisasi MR.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat juga meminta masyarakat tidak takut membawa anak-anak mereka mendapatkan imunisasi MR.

"Enggak usah takut. Nanti MUI biar keluarin suratnya," ujar Djarot.

Termakan hoaks

Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Veri Yonnevil mengatakan imunisasi MR aman untuk anak-anak. Ia menyebutkan tidak mungkin program pemerintah menyesatkan masyarakat.

Namun menurut Veri, masih banyak orangtua yang menolak anaknya diimunisasi MR karena termakan isu hoaks.

"Aman, aman. Iya (halal). Berita hoaksnya yang dibuat itu yang menyesatkan, itu justru yang dimakan masyarakat," ucap Veri.

Selain soal kehalalan, Veri menyebut isu hoaks lainnya yang menyebar yakni soal dampak imunisasi MR menyebabkan kemandulan.

Tak hanya Jakarta, isu hoaks soal imunisasi MR juga menimpa warga Kota Depok. Informasi palsu itu menyebabkan pencapaian imunisasi MR di Kota Depok jadi salah satu yang terendah di Jawa Barat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Lies Karmawati mengatakan, ada hoaks beredar di masyarakat yang membuat orangtua enggan membawa anaknya diimunisasi.

"Beberapa isu antara lain bahan bakunya mengandung babi. Ada juga yang bilang efek sampingnya bisa menyebabkan anak menderita autis. Padahal itu semua tidak benar," kata Lies.

Baca juga: Kadis Kesehatan: Menurut Ketua MUI Imunisasi MR Memang Halal

Sosialisasi

Waktu pelaksanaan imunisasi MR diperpanjang setelah periode imunisasi pada Agustus-September 2017 selesai. Orangtua dapat membawa anaknya ke puskesmas atau posyandu untuk diberi imunisasi tersebut.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga melayani imunisasi MR di sekolah, apartemen-apartemen, dan rusun-rusun.

Koesmedi menjelaskan, imunisasi MR penting diberikan kepada anak untuk memutus transmisi penularan penyakit campak dan rubella.

Imunisasi MR dapat mencegah cacat bawaan pada bayi akibat rubella. Apalagi, sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan rubella.

"Kan itu untuk mencegah cacat dari lahir. Tandanya sih cuma ringan, tapi nanti efeknya ke bayinya," kata Koesmedi.

Petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta secara aktif melakukan penyuluhan dengan mendatangi berbagai tempat, mulai dari pasar hingga tempat hiburan, agar orangtua mengizinkan anaknya diimunisasi MR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com