Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kondisi Tiap Ruangan Tempat Prostitusi Berkedok Spa di Harmoni

Kompas.com - 09/10/2017, 16:33 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi melakukan penggrebekan di sebuah ruko yang terletak di kawasan Harmoni Plaza, Jakarta Pusat pada Jumat (6/10/2017) malam.

Sekilas, bangunan tanpa pelang yang terletak di Blok A nomor 16 itu terlihat seperti ruko pada umumnya. Bangunan tersebut memiliki pintu gulung berwarna biru dengan sejumlah kaca film di bagian atasnya.

Memasuki bangunan tersebut, terlihat kaca warna warni menghiasi sisi depan lokasi bernama T1 SPA tersebut. Sebuah meja resepsionis pun tersedia di sisi samping pintu utama.

"Pengunjung mulanya akan disambut oleh resepsionis dan diminta membayar Rp 165.000. Untuk usia di bawah 30 tahun pengunjung dikenakan tarif Rp 100.000, sedangkan untuk pengunjung bertato Rp 135.000," ujar Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Asfuri, Senin (9/10/2017). 

Baca: Spa Kaum Gay Harmoni Tak Sediakan PSK, Hanya Tempat Prostitusi

Toko khusus kaum gay di T1 Spa, Harmoni Plaza, Jakarta Pusat, Senin (9/10/2017).Kompas.com/Sherly Puspita Toko khusus kaum gay di T1 Spa, Harmoni Plaza, Jakarta Pusat, Senin (9/10/2017).
Setelah melakukan pembayaran pengunjung akan dipersilakan naik ke lantai 2 bangunan. Di lantai tersebut tersedia sejumlah loker.

"Di dalam loker tersebut akan disediakan kondom, pelumas, handuk dan air mineral. Pengunjung dapat menyimpan bajunya di sana," ujar Asfuri.

Di salah sisi di lantai dua, tersedia pula toko yang menyediakan berbagai macam perlengkapan yang dibutuhkan para pengunjung tempat prostitusi berkedok spa itu.

Baca: Keluar dari Spa Kaum Gay di Harmoni, Polisi Bawa Helm dan Kasur

Di sana dijual kaos-kaos ketat yang digantung di sejumlah rak pakaian, pelumas kemaluan, kondom dan berbagai barang lainnya.

Di lantai dua, pencahayaan didominasi dengan warna biru dan ungu yang membuat nuansa di dalamnya sedikit redup.

Memasuki lantai tiga tersedia sejumlah bilik yang digunakan para pengunjung melakukan hubungan badan.

Baca: Polisi Duga Ada Situs yang Promosikan Spa Kaum Gay di Harmoni

"Di lantai 2 ada sebanyak 21 bilik. Di lantai 4 ada sekitar 10 bilik karena gabung dengan kolam renang. Sedangkan di lantai 5 hanya ada kolam renang saja," ucap Asfuri.

Dalam bilik tersebut tersedia matras-matras tipis berlapis kulit sintetis berwarna coklat.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com