Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah-rumah Bedeng Bermunculan Lagi di Kampung Akuarium

Kompas.com - 02/11/2017, 12:39 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kawasan Kampung Akuarium, Jakarta Utara, kembali jadi perhatian setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana membangun selter sebagai hunian sementara bagi eks warga di tempat itu yang dulu tergusur.

Tahun lalu, kampung Akuarium digusur. Penggusuran terkait dengan rencana penataan kawasan Kota Tua. Warga di tempat itu direlokasi ke beberapa rusun di sekitar Jakarta Utara.

Keinginan Anies membangun selter diutarakan setelah melakukan pertemuan dengan perwakilan Jaringan Rakyat Miskin Kota yang terdiri atas perwakilan warga dari 16 kampung di Jakarta pada Rabu (1/11/2017). Anies menilai, masalah hunian itu perlu segera dibereskan dengan membangun selter.

Aktifitas warga di rumah semi-permanen di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Selasa (7/11/2017). Kawasan yang dihuni sekitar 160 KK ini kembali jadi perbincangan setelah Gubernur Anies Baswedan merencanakan Kampung Akuarium sebagai proyek percontohan pertama pembangunan rumah berlapis di Jakarta.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Aktifitas warga di rumah semi-permanen di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Selasa (7/11/2017). Kawasan yang dihuni sekitar 160 KK ini kembali jadi perbincangan setelah Gubernur Anies Baswedan merencanakan Kampung Akuarium sebagai proyek percontohan pertama pembangunan rumah berlapis di Jakarta.
Pada Kamis siang ini, di kawasan Kampung Akuarium terdapat puluhan rumah bedeng. Penghuninya adalah warga Kampung Akuarium yang tahun lalu direlokasi.

Rumah-rumah tersebut dibangun dari bahan tripleks dan kayu bekas. Rumah-rumah itu banyak yang kosong karena penghuninya pergi bekerja. Sebagian warga pergi ke rumah susun untuk sekadar mengambil barang.

BacaDitanya Status Lahan Kampung Akuarium, Jawaban Anies...

Ada warga yang tengah menonton televisi sembari beristirahat. Sebagian membuka tempat makan.

Aktifitas warga di rumah semi-permanen di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Selasa (7/11/2017). Kawasan yang dihuni sekitar 160 KK ini kembali jadi perbincangan setelah Gubernur Anies Baswedan merencanakan Kampung Akuarium sebagai proyek percontohan pertama pembangunan rumah berlapis di Jakarta.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Aktifitas warga di rumah semi-permanen di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Selasa (7/11/2017). Kawasan yang dihuni sekitar 160 KK ini kembali jadi perbincangan setelah Gubernur Anies Baswedan merencanakan Kampung Akuarium sebagai proyek percontohan pertama pembangunan rumah berlapis di Jakarta.
Semakin dekat ke arah laut, terdapat tembok tinggi terbuat dari beton setebal 40 cm. Tembok yang tingginya sekitar 2 meter itu menjadi pembatas Kampung Akuarium dengan laut. Di dinding tembok terdapat tangga yang menjadi akses penduduk yang bekerja sebagai nelayan untuk menuju kapal motor. 

Bangunan-bangunan rumah itu berdiri di atas lahan yang telah digusur Pemprov DKI Jakarta  tahun lalu. Tampak banyak bekas bahan bangunan yang dibiarkan berserakan di sekitar lokasi.

BacaKata Anies, Warga Sudah Buat Konsep Penataan Kampung Akuarium

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com