Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dihadang Warga Saat Pasang Plang Pengumuman Rumah Bersengketa di Pulau Pari

Kompas.com - 20/11/2017, 23:21 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Keributan sempat terjadi saat petugas dari Polres Kepulauan Seribu memasang plang pengumuman, penyidikan, dan pengawasan di bangunan milik salah satu warga Pulau Pari RT 001 RW 004 Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Senin (20/11/2017).

Sejumlah warga Pulau Pari menghadang puluhan petugas kepolisian yang hendak melakukan pemasangan plang.

Kabag Operasional Polres Kepulauan Seribu, Kompol I Wayan Canteng mengatakan, rumah milik salah satu warga itu merupakan rumah yang bersengkata kepemilikan di pengadilan.

Warga tersebut kalah dalam praperadilan. Pengadilan kemudian mengeluarkan surat penyitaan rumah tersebut. Namun, tak disangka banyak warga yang menghadang.

Wayan mengatakan, warga mengira petugas kepolisian hendak menyita sejumlah rumah mereka. Setelah diberikan penjelasan, Wayan menyebut warga akhirnya memahami duduk permasalahannya dan akhirnya mengizinkan polisi memasang plang.

Baca juga : Saat Warga Pulau Pari Merasa Terancam di Rumah Sendiri

Anggota Komisi A DPRD DKI, warga Pulau Pari, dan Kepala Kantor Pertanahan Jakarta Utara Kasten Situmorang meihat peta Pulau Pari di Gedung DPRD DKI, Selasa (3/10/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Anggota Komisi A DPRD DKI, warga Pulau Pari, dan Kepala Kantor Pertanahan Jakarta Utara Kasten Situmorang meihat peta Pulau Pari di Gedung DPRD DKI, Selasa (3/10/2017).

"Ini warga Pulau Pari mereka salah paham bahwa rumah mereka akan disegel. Kami ingin jelaskan tapi kami sudah dihadang, sudah teriak-teriak mereka. Setelah kami jelaskan, warga sepakat agar kami memasang plang," ujar Wayan saat dikonfirmasi, Senin.

Wayan mengatakan, ada sekitar 70 personel dari Mapolres Kepulauan Seribu yang dikerahkan untuk mengantisipasi kericuhan warga. Meski sempat terjadi keributan dan aksi dorong, Wayan mengatakan tidak ada warga yang terluka.

"Kami tahu ada ibu-ibu, kami kerahkan polwan. Kami enggak ada mengamankan warga. Enggak ada korban dan salah paham saja. Malah setelah itu kami ngobrol-ngobrol di dermaga," ujar Wayan.

Baca juga : Warga Pulau Pari Mengadu ke Gubernur Anies

Updated: Warga Pulau Pari membantah bahwa kericuhan tersebut karena salah paham. Mereka menegaskan hanya mempertahankan tanah yang sudah turun temurun ditinggali. Baca: Baca juga : Warga Pulau Pari Bantah Polisi yang Sebut Kericuhan karena Salah Paham

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Megapolitan
Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Megapolitan
'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com