Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tata Kampung Kumuh, Sandiaga Minta Bawahannya Berpikir Out of The Box

Kompas.com - 13/02/2018, 12:20 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta bawahannya di Pemprov DKI Jakarta untuk berpikir sangat out of the box dalam menata Jakarta.

Hal ini disampaikannya usai menerima laporan dari Oswar Muadzin Mungkasa, Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dalam lokakarya penataan RW 17 Penjaringan bersama Human Cities Coalition (HCC).

Oswar sebelumnya mengatakan, deputi yang dipimpinnya banyak mengerjakan hal-hal yang out of the box, bahkan out of the earth.

"We should really think out of the box, yang saya bilang buat moonshot, sangat out of the box, kita bikin konsep bagaimana kampung dibangun bukan dengan pemikiran business as usual, karena nggak bakal jalan," ujar Sandiaga di Hotel Borobudur, Selasa (13/2/2018).

Baca juga : Wali Kota Jakarta Utara: Penataan Kampung Akuarium Masih Dirumuskan

Menurut Sandiaga, pembangunan harus mampu mengolaborasikan unsur pemerintah, masyarakat, dan swasta. Dalam menata RW 17 Penjaringan, Jakarta Utara, Pemprov DKI Jakarta menggandeng HCC, perusahaan cat AkzoNobel (Dulux), dan warga Penjaringan.

Warga beraktivitas di permukiman kumuh kampung nelayan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (20/1/2018).  Angka kemiskinan di Jakarta saat ini mencapai 3,77 persen dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan angka kemiskinan di Ibu Kota turun satu persen dalam kurun waktu lima tahun.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Warga beraktivitas di permukiman kumuh kampung nelayan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (20/1/2018). Angka kemiskinan di Jakarta saat ini mencapai 3,77 persen dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan angka kemiskinan di Ibu Kota turun satu persen dalam kurun waktu lima tahun.
"Ini janji saya dan Pak Anies menata dengan mengajak dialog warga, dari penataan ini ada partisipasi kolaborasi pemerintah, warga masyarakat dan dunia usaha," kata Anies.

Baca juga : Rumah Berlapis, Rusun untuk Penataan Kampung ala Anies-Sandi

Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Oswar Muadzin Mungkasa menyampaikan penataan yang dilakukan selama ini sifatnya sporadis dan hanya mempercantik luarnya saja. Menurut Oswar, hidup masyarakat yang lingkungannya dipercantik tetap miskin dan susah.

"Kita banyak melakukan beautifikasi, banyak hal yang belum kita sentuh, harusnya kita menyelesaikan dikeroyok bersama-sama sehingga ada collaborative approach di mana kita memecahkan semua silo-silo, sekat-sekat di antara pusat, daerah, NGO, dan swasta," ujar Oswar.

Baca juga : Kata Anies, Penataan Kampung Harus Perhatikan Infrastruktur Lunak

Kompas TV Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan menghadiri pernikahan warga di Tanah Merah, Jakarta Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com