Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bang Ocid Kecewa, 2 Kali Aduan Sopir Angkot Tanah Abang Ditolak Polisi

Kompas.com - 28/02/2018, 13:11 WIB
Sherly Puspita,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Rabu (28/2/2018) siang, di samping angkot warna biru muda yang diparkir di pelataran gedung biru Polda Metro Jaya, Bang Ocid, tertunduk lesu.

Koordinator sopir angkot Tanah Abang yang bernama asli Abdul Rosyid itu kemudian terlibat pembicaraan serius dengan tiga sopir angkot lainnya.

Saat dihampiri awak media, Ocid yang mengenakan seragam sopir angkot biru muda itu mengaku kecewa karena laporannya ditolak polisi.

"Ditolak lagi. Apa bedanya saya dengan advokad (Jack Boyd Lapian) waktu itu? Apa karena kami hanya sopir angkot lalu keluhan kami ditolak polisi?" ujar Ocid dengan nada meninggi, Rabu.

Baca juga : Sopir Angkot yang Bergabung OK Otrip Akan Diatur Jam Kerjanya

Ini kali kedua Ocid dan sopir angkot lainnya menyambangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya untuk mengadu soal kebijakan penataan Tanah Abang.

"Hari ini laporannya beda dengan dua minggu lalu. Kalau dua minggu lalu kami melaporkan Disbub DKI, hari ini kami ingin laporkan Anies (Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan)," kata dia.

Ocid mengaku mewakili ratusan sopir angkot lainnya yang merasa dirugikan kebijakan Anies. Menurut dia, dengan membuat kebijakan itu, Anies telah melanggar undang-undang jalan dan mengakibatkan penghasilan para sopir angkot menurun drastis.

"Tapi laporan kami ditolak mentah-mentah. Katanya yang kami laporkan tidak ada unsur pidananya. Padahal saya sudah jelaskan panjang lebar tadi," kata dia.

Ocid mengaku tak menyerahkan bukti faktual saat menyambangi Polda Metro Jaya. Ia hanya membawa dua lembar kertas yang di atasnya terdapat tulisan tangannya sebagai bekal pemaparannya kepada polisi.

Ia juga membawa selembar kertas bersisikan izin penyelenggaraan angkutan dalam tratek yang dikeluarkan oleh PTSP DKI.

"Kami malah diarahkan ke Biro Hukum DKI. Katanya di sini bukan jalurnya. Kemarin padahal advokad melapor diterima kok," kata dia.

Meski ditolak, Ocid mengaku tak akan menyerah. Ia dan sopir lainnya akan berunding untuk menentukan langkah selanjutnya.

"Kemarin ketemu Pemprov cuma dikasih solusi ikut OK Otrip, kami tidak sepakat. Kita lihat OK Otrip saja di mana-mana banyak yang tidak lancar kan," ujar dia.

Baca juga : Dishub DKI Berencana Sediakan Angkot Malam Hari untuk OK Otrip

Pada 8 Februari 2018, Ocid bersama 11 orang sopir angkot trayek 08 jurusan Tanah Abang, Jakarta Pusat, melaporkan seorang petugas Dishub yang disebut telah merampas paksa unit angkot seorang sopir.

Ia juga menyebut petugas Dishub tersebut juga melakukan pengrusakan dan intimidasi kepada beberapa sopir angkot trayek 08. Namun, laporan tersebut ditolak polisi karena tak cukup bukti.

Kompas TV Mulai Sabtu (3/2) pagi angkutan kota yang sebelumnya dilarang kini kembali diperbolehkan melintas di jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com