Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keterbatasan CCTV di Jalan Sulitkan Polisi Ungkap 3 Kasus di Kemang

Kompas.com - 12/03/2018, 13:17 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga kasus kejahatan di Kemang, Jakarta Selatan, yang terjadi selama sebulan belakangan ini belum juga menemui titik terang akibat keterbatasan kamera CCTV di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Tiga kasus tersebut sama-sama terjadi di ruas jalan di Kemang.

Alasannya sama, polisi kesulitan mencari petunjuk akibat tidak adanya kamera CCTV jalan yang merekam secara jelas ketiga kejadian tersebut.

Baca juga: Polisi Periksa 10 Saksi dan 10 Kamera CCTV Terkait Keributan di Kemang

Sebut saja kasus perampokan Deva Angga Prasetya (36), warga asal Bekasi yang mengadu nasib sebagai musisi di Ibu Kota.

Pada Minggu (18/2/2018) dini hari, ia menjadi korban perampokan seusai manggung di sebuah kafe di kawasan Kemang.

Berdasarkan keterangan korban, pelaku berjumlah 6 orang yang rata-rata berusia 40 tahun dan menggunakan mobil abu-abu.

Baca juga: Kurang dari 24 Jam, 2 Kasus Keributan Terjadi di Kemang...

Salah satu pelaku mengaku anggota polisi dan satu pelaku lainnya membawa senjata api hitam diduga berjenis revolver.

Di dalam mobil, para pelaku meminta paksa barang-barang milik korban berupa ponsel, dompet berisi uang tunai Rp 950.000, kartu ATM, dan kartu kredit.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, 6 orang yang menjadi buron ini belum ditemukan karena tidak ada CCTV yang langsung merekam kejadian tersebut. 

Baca juga: Keributan di Kemang, Tiga Motor Milik Karyawan Warung Pasta Dirusak

"Karena ternyata di sekitar lokasi, (kamera) CCTV milik warga hanya merekam hingga pintu masuk rumah sehingga tidak merekam kejadian tersebut," ujar Mardiaz di Mapolda Metro Jaya, Senin (12/3/2018).

Kasus lain menimpa Yasri Abdulmas (24), seorang anggota Brimob berpangkat Bharada.

Ia ditemukan tergeletak penuh luka di depan Kafe Dronk, Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Minggu (4/3/2018) pukul 04.00.

Baca juga: Sandiaga Kecam Aksi Geng Motor di Kemang

Ia mengalami luka di kepala bagian kiri hingga dagu. Bekas tusukan benda tajam juga terlihat di tangan kiri serta paha kiri atas.

Kurang dari 24 jam, tepatnya pada Senin (5/3/2018) dini hari, keributan kembali terjadi di lokasi yang sama.

Kejadian tersebut direkam sesorang yang berada di lantai atas sebuah bangunan yang diduga Kafe Dronk.

Baca juga: Polisi Selidiki Keterkaitan 2 Kasus Keributan di Kemang

Dalam video berdurasi 1 menit 36 detik itu terlihat sejumlah pengendara motor menghentikan laju kendaraan lalu memukul warga di sekitar lokasi.

Mengenai dua kasus ini, Mardiaz juga belum dapat memberikan keterangan mengenai perkembangan penyelidikan. 

"Jadi ada 10 CCTV yang kami periksa, tetapi hanya 1 (kamera CCTV) yang mengarah ke TKP. Itu pun kabur, tidak jelas wajah-wajah pelaku," katanya. 

Kompas TV Polisi terus menelusuri penyerangan geng motor di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com