Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana PSO Belum Cair, PD Dharma Jaya Terus 'Diteror' Supplier

Kompas.com - 15/03/2018, 18:46 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati mengeluhkan lamanya pencairan dana public service obligation (PSO) dan reimburse untuk memasok daging ayam bersubsidi. Dia mengaku terus ditagih pembayaran yang menunggak.

"November masih bisa ditalangi saya, Desember masih bisa ditalangi saya, Januari, Februari yang sudah tidak bisa ditalangi saya karena putaran low cash flow-nya. Mereka (supplier) sudah enggak bisa saya talangi lagi karena duit saya kasnya habis," kata Marina kepada wartawan, Kamis (15/3/2018).

Marina mencatat tagihan pembelian ayam pada Desember Rp 13,2 miliar, Januari Rp 17 miliar, dan Februari Rp 14 miliar.

Pembelian ini seharusnya bisa cepat di-reimburse lewat Badan Pengelola Keuangan Daerah setelah diverifikasi Dinas Ketahanan Pangan, Keluatan, dan Perikanan. Namun, menurut Marina, proses verifikasi itu terlalu lama.

Baca juga : Kepala BPKD Bilang Subsidi Daging PD Dharma Jaya Bisa Cair Besok

Selain lewat reimburse, pembelian daging seharusnya juga bisa ditalangi lewat dana public service obligation (PSO).

Outlet DJ yang menjual produk-produk olahan daging.KOMPAS.com/IWAN SUPRIYATNA Outlet DJ yang menjual produk-produk olahan daging.
November 2017 lalu, Sandiaga berjanji akan memberikan dana PSO sebesar Rp 41 miliar agar Dharma Jaya bisa membayar DP pembelian daging. Namun, hingga saat ini, Marina mengaku dana PSO itu belum cair. Ia terpaksa merogoh kas perusahaan untuk menalangi ini.

"Saya nggak mau berantem sama teman-teman SKPD (satuan kerja perangkat daerah) makanya saya diam dari November, November saya oke Desember, Januari, Februari, sampai hari ini, kemarin saya sudah SOS sama para pimpinan, 'hey Dharma Jaya duitnya udah abis'," kata dia.

Baca juga : Kadis KPKP Tuding Balik Dirut Dharma Jaya yang Tak Lengkapi Berkas

Daging ayam di Dharma Jaya disuplai dari lima mitra UMKM dan empat trader. Porsinya, 70-80 persen impor.

Marina mengaku mitra UMKM sudah menjerit karena tak kunjung dibayar. Ia sampai menemui Direktur Bank DKI untuk membantu supplier yang tak kunjung dibayar. Pegawai Dharma Jaya pun menurut Mariana sampai menangis karena terus ditagih.

"Ini yang lagi mengeluh adalah benar-benar dari UKM. Ada juga trader. Kalau trader kita bisa utangin sebulan, dua bulan, tiga bulan, kemarin saya udah diteror," ujar dia.

Berita acara penyaluran daging yang dilakukan PD Dharma Jaya di Rusun Rawa Bebek.KOMPAS.com/IWAN SUPRIYATNA Berita acara penyaluran daging yang dilakukan PD Dharma Jaya di Rusun Rawa Bebek.
Dana PSO dibutuhkan untuk kelangsungan program pangan bersubsidi. Di bawah kepemimpinan Anies-Sandi, Pemprov DKI Jakarta kembali meluncurkan program subsidi pangan sejak 1 Februari 2018.

Baca juga : Susu Cair dan Ikan Kembung Jadi Tambahan Subsidi Pangan DKI 2018

Pada tahun ketiga program ini, jenis pangan murah yang dijual ditambah dengan susu dan ikan. Beras kualitas premium kemasan 5 kilogram dijual Rp 30.000, daging sapi Rp 35.000 per kilogram, daging ayam Rp 8.000 per kilogram, ikan kembung Rp 13.000 per kilogram, telur ayam Rp 10.000 per tray, serta susu UHT merek Diamond Rp 30.000 per karton.

Komoditas-komoditas itu bisa dibeli maksimal sebulan sekali bagi masing-masing pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP), petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU), pekerja harian lepas (PHL), penyedia jasa lainnya orang perorangan (PJLP), penghuni rumah susun, lansia, penyandang disabilitas, serta buruh berpenghasilan UMP.

Anggota PPSU manfaatkan operasi daging murah yang diadakan pemerintah di Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (7/12/2016)Kompas.com/David Oliver Purba Anggota PPSU manfaatkan operasi daging murah yang diadakan pemerintah di Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (7/12/2016)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com