BEKASI, KOMPAS.com - AJ (13) korban persekusi di Bekasi Utara, Jawa Barat masih mengalami trauma sehingga menolak kembali bersekolah. Ia trauma karena ditelanjangi dan diarak.
"Masih trauma. Masih belum mau sekolah," kata ayah korban, Sudirman kepada Kompas.com, Senin (16/4/2018).
AJ menjalani trauma healing (pemulihan trauma) dan konsultasi dengan Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi di kediamannya.
Pada kesempatan berbeda, Ketua KPAD Kota Bekasi Aris Setiawan mengatakan pihaknya meminta AJ untuk kembali bersekolah. Ia meminta pihak sekolah, khususnya wali kelas, untuk melindungi AJ dari kisah persekusinya.
Baca juga : Ayah yang Anaknya Ditelanjangi di Bekasi Enggan Cabut Laporan
"Kami langsung konsultasi ke pihak sekolah, supaya di sekolah, Kepala Sekolah mengultimatum ke anak-anak sekolah lain untuk tidak menyudutkan anak itu (AJ)," kata Aris.
Ia mengatakan korban masih menyisakan rasa trauma tapi sudah bisa berkomunikasi dengan orang-orang terdekat.
"Anaknya masih traumatis. Tapi keluar rumah sudah mau. Komunikasi nyambung, lancar. Cuma karena banyak orang yang datang, percaya dirinya mulai timbul," kata Aris.
Baca juga : Ditelanjangi dan Diarak, Korban Persekusi di Bekasi Alami Trauma
Ia menambahkan korban sudah kembali bermain dengan teman-teman dekat rumahnya. Namun, belum bisa keluar ruang atau fasilitas umum dengan orang banyak.
AJ menjadi korban persekusi oleh warga setempat setelah diduga mencuri jaket di jemuran tetangga. Ia menerima perlakuan kasar, ditelanjangi, dan diarak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.