Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trauma, Korban Persekusi di Bekasi Belum Mau ke Sekolah

Kompas.com - 16/04/2018, 19:54 WIB
Rima Wahyuningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - AJ (13) korban persekusi di Bekasi Utara, Jawa Barat masih mengalami trauma sehingga menolak kembali bersekolah. Ia trauma karena ditelanjangi dan diarak.

"Masih trauma. Masih belum mau sekolah," kata ayah korban, Sudirman kepada Kompas.com, Senin (16/4/2018).

AJ menjalani trauma healing (pemulihan trauma) dan konsultasi dengan Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi di kediamannya.

Pada kesempatan berbeda, Ketua KPAD Kota Bekasi Aris Setiawan mengatakan pihaknya meminta AJ untuk kembali bersekolah. Ia meminta pihak sekolah, khususnya wali kelas, untuk melindungi AJ dari kisah persekusinya.

Baca juga : Ayah yang Anaknya Ditelanjangi di Bekasi Enggan Cabut Laporan

"Kami langsung konsultasi ke pihak sekolah, supaya di sekolah, Kepala Sekolah mengultimatum ke anak-anak sekolah lain untuk tidak menyudutkan anak itu (AJ)," kata Aris.

Ia mengatakan korban masih menyisakan rasa trauma tapi sudah bisa berkomunikasi dengan orang-orang terdekat.

"Anaknya masih traumatis. Tapi keluar rumah sudah mau. Komunikasi nyambung, lancar. Cuma karena banyak orang yang datang, percaya dirinya mulai timbul," kata Aris.

Baca juga : Ditelanjangi dan Diarak, Korban Persekusi di Bekasi Alami Trauma

Ia menambahkan korban sudah kembali bermain dengan teman-teman dekat rumahnya. Namun, belum bisa keluar ruang atau fasilitas umum dengan orang banyak.

AJ menjadi korban persekusi oleh warga setempat setelah diduga mencuri jaket di jemuran tetangga. Ia menerima perlakuan kasar, ditelanjangi, dan diarak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com