Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Razia WNA: Dugaan Narkoba, Kejahatan Siber, dan Suka Menggoda

Kompas.com - 16/05/2018, 07:01 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Imigrasi Jakarta Utara menggelar razia gabungan terhadap Warga Negara Asing (WNA) di sebuah apartemen di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (15/5/2018). 

Sebanyak 61 WNA terjaring dalam razia ini, di mana 24 di antaranya diamankan ke kantor Imigrasi Jakarta Utara.

Kepala Subseksi Pengawasan Kantor Imigrasi Jakarta Utara Adi Tri Nugroho menyatakan, 24 orang itu ditahan karena melakukan sejumlah pelanggaran keimigrasian.

WNA yang diamankan itu terdiri atas 20 WN Nigeria, 1 WN Gambia, 1 WN Uganda, 1 WN Senegal, dan 1 orang belum mempunyai kewarganegaraan.

Baca juga: Tak Berdokumen, Belasan WNA Diangkut Imigrasi dalam Razia di Kelapa Gading

Sebanyak 7 WNA di antara mereka tidak bisa menunjukkan dokumen perjalanan. Sementara, lima WNA melebihi masa izin tinggal yang dimilikinya.

"Tiga WNA kedapatan memiliki barang yang diduga narkoba dan sedang dalam proses pemeriksaan oleh instansi terkait," kata Adi, kepada wartawan.

Sementara 9 WNA lain, diamankan karena diduga menyalahgunakan izin tinggalnya dan akan diperiksa lebih lanjut oleh pihak Imigrasi.

Adi menegaskan, para WNA yang bermasalah tersebut akan segera dipulangkan ke negaranya masing-masing.

"Untuk orang-orang yang bermasalah lainnya itu, pasti kita tindak lanjuti dengan pendeportasian atau bisa juga ditingkatkan ke tingkat penyidikan," kata Adi.

Narkoba dan "cyber crime"

Adi menyatakan, beberapa WNA diduga melakukan tindak pidana seperti dugaan kepemilikkan narkoba dan kejahatan siber.

Baca juga: WNA yang Terjaring Razia di Kelapa Gading Diduga Lakukan Kejahatan Siber

Ia menyebut, ada tiga orang yang ditangkap karena kedapatan menyimpan plastik berukuran besar berisi daun-daunan kering yang menyerupai narkoba.

"Kami masih menunggu hasil tapi informasi awal hasil tes urine itu negatif. Tetapi, kita belum tahu pengembangan selanjutnya arahnya kemana," kata Adi.

Sementara ada sembilan orang lainnya yang menyalahi izin tinggal dan diduga melakukan kejahatan siber. Oleh karena itu, Imigrasi juga menyita sejumlah laptop dan telepon genggam milik WNA tersebut.

"Kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait agar bisa ditarik datanya, apakah mereka ini terlibat dalam cyber crime  atau kegiatan-kegiatan pidana lainnya," kata Adi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com