Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Indekos, RW 001 Cipulir Jadi Sasaran Operasi Bina Kependudukan

Kompas.com - 11/07/2018, 20:34 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jakarta Selatan melakukan operasi bina kependudukan di RW 001 Kelurahan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (11/7/2018) sore.

Kasudin Dukcapil Jakarta Selatan Abdul Harris mengatakan, ada empat RT yang jadi sasaran operasi biduk, yakni RT 001, 002, 003, 004, dan 009.

Sudin Dukcapil menyasar RW 001 Kelurahan Cipulir karena banyaknya indekos dan kontrakan di wilayah tersebut.

Baca juga: Operasi Bina Kependudukan Digelar 10 Juli, 425 Petugas Dikerahkan

Oleh karena itu, banyak pendatang baru yang tinggal di wilayah tersebut.

"Karena dari advance sebelumnya, di sini banyak indekos," ujar Harris di RW 001 Cipulir, Jakarta Selatan.

Dalam operasi biduk kali ini, Sudin Dukcapil Jakarta Selatan membuka empat layanan, yakni pengurusan akta kelahiran, surat keterangan domisili sementara (SKDS), perekaman e-KTP, dan distribusi e-KTP.

Baca juga: Operasi Bina Kependudukan di Jaksel Dimulai 10 Juli

Menurut Harris, pihaknya juga akan melakukan pendataan pintu ke pintu. Pihaknya akan membuatkan SKDS untuk warga ber-KTP non-DKI.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, banyak warga yang berkumpul di sekitar kantor sekretariat RW 001 Kelurahan Cipulir, tempat dibukanya layanan Sudin Dukcapil.

Ada di antara mereka yang merupakan pemilik maupun penjaga indekos di wilayah RW 001 Cipulir.

Baca juga: DKI Akan Lakukan Operasi Bina Kependudukan pada H+20 Lebaran

Seorang penjaga indekos, Minarti (38), mengaku mendapatkan undangan dari RT untuk menghadiri gebyar biduk sore ini.

Minarti mengakui banyak penghuni yang baru tinggal di indekos 30 pintu itu.

"Yang keluar banyak, yang masuk juga banyak. Yang masuk mereka lagi nyari kerja," kata Minarti.

Baca juga: DKI Fokuskan Operasi Bina Kependudukan di Lokasi Bekas Penertiban dan Jalur Hijau

Rata-rata orang yang tinggal di indekos itu, lanjut Minarti, merupakan karyawan salah satu pusat perbelanjaan di sekitar Cipulir.

Minarti mengaku selalu meminta identitas orang yang akan tinggal di indekos tempatnya bekerja itu.

"Kalau baru masuk harus serahin KTP, kan, takut kalau enggak ada KTP. Kadang cowok cewek mengakunya suami istri, tetapi enggak ada surat nikah. KTP buat laporan ke RT," ujarnya.

Baca juga: Ini Wilayah di DKI yang Disambangi Operasi Bina Kependudukan

Seorang pemilik kontrakan, Rohimah (40) juga mendapat undangan serupa. Dia pun datang untuk mendengarkan sosialisasi dalam gebyar biduk itu.

Meski demikian, Rohimah menyebut tidak ada penghuni baru di indekosnya.

"Enggak ada yang baru setelah Lebaran. Biasanya cepat, lima bulan ganti orang," ucap Rohimah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com