Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat PPSU Mengaku Kesulitan Gambar Mural Bertema Asian Games

Kompas.com - 03/08/2018, 20:58 WIB
Rima Wahyuningrum,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di Jakarta sejatinya bukan pelukis. Pekerjaan mereka lebih banyak berurusan kebersihan lingkungan. 

Namun petugas PPSU, termasuk petugas PPSU di Slipi, Palmerah, Jakarta Barat turut menyambut Asian Games 2018 yang akan digelar 18 Agustus - 2 September mendatang dengan bergambar mural. Mereka menggambarkan berbagai mural di tembok sepanjang kurang lebih 3 kilometer di Jalan Letjen S. Parman, mulai dari Mapolres Metro Jakarta Barat hingga berakhir di Hotel Peninsula.

Sholihin, salah satu petugas PPSU itu, mengatakan ia bertugas sebagai pembuat sketsa dari tim PPSU yang bertugas khusus membuat mural Asian Games 2018. Selama proses yang sudah memasuki minggu ke-3 itu, ia mengaku kesulitan dalam membuat salah satu maskot Asian Games. yaitu Kaka, badak bercula satu.

"Paling susah gambar maskot yang badak. Detilnya banyak," kata Sholihin, Jumat (3/8/2018).

Baca juga: Bermodal Mbah Google, PPSU Lukis Tembok Kali Mookevart dengan Mural Asian Games

Rencananya, tim PPSU Kelurahan Slipi akan menyelesaikan tiga jenis mural, yaitu maskot, bendera negara-negara peserta Asian Games 2018, dan logo jenis-jenis cabang olahraga.

Sholihin mengatakan penggambaran butuh kehati-hatian agar tak mendapat teguran.

"Ada satu bendera yang paling susah digambar ini, Sri Lanka. Ada detil singanya. Kalau bendera, nanti kalau salah-salah bisa dikomplain," kata dia.

Menurut dia, ia tak membutuhkan waktu lama untuk pembuatan sketsa. Satu sketsa menghabiskan waktu 1 jam. Pewarnaan membutuhkan waktu lebih dari itu.

"Saya memang senang gambar dari kecil. Saya yang sketsa, yang lain (3 orang lainnya) warnain. Itu yang lama," katanya.

PPSU Kelurahan Slipi kerahkan 27 orang untuk bikin mural itu. Mereka dibagi atas tiga shif kerja. 

"Beban enggak. Sebenarnya lebih capek gambar daripada kerja di lapangan. Kalau di lapangan cuma ngebersihin selokan doang," kata Sholihin.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, gambar mural terlihat di tembok sebelah Mapolres Jakarta Barat dengan logo Asian Games 2018. Selanjutnya, di masing-masing blok tembok digambarkan tiga maskot.

Ada gambar burung cendrawasih bernama Bhin Bhin, badak bercula satu bernama Kaka, dan rusa Bawean bernama Atung. Ada pula gambar bendera-bendera negara peserta Asian Games 2018, serta gambar logo cabang olahraga yang masih dalam bentuk sketsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

Megapolitan
Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Megapolitan
Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Megapolitan
Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Megapolitan
Polisi Buru Pelaku Pembakaran Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Buru Pelaku Pembakaran Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com