Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipukul dan Ditendang di Trotoar, Pejalan Kaki Tak Laporkan Ojek "Online" ke Polisi

Kompas.com - 14/08/2018, 20:28 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Koalisi Pejalan Kaki Alif Supadi (33) tidak melaporkan wanita pengemudi ojek online yang memukul dan menendangnya di trotoar kawasan Jatiwaringin, Jakarta Timur, Senin (6/8/2018), ke polisi.

Alif mengaku tidak melaporkan wanita itu karena iba.

"Sampai sekarang belum melapor ke polisi. Saya kasihan sama Ibunya juga, masyarakat biasa juga sih," ujar Alif di kantor Koalisi Pejalan Kaki, Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (14/8/2018).

Baca juga: Cerita Alif, Pejalan Kaki yang Dipukul dan Ditendang Ojek Online di Trotoar...

Alif berharap wanita itu meminta maaf.

Sebab, hingga saat ini pengemudi ojek online itu belum meminta maaf.

"Mungkin lebih baik kalau Ibu itu meminta maaf saja, sudah selesai," kata dia.

Baca juga: Terkendala Aturan, Dishub DKI Tak Bisa Membina Ojek Online

Alif mengaku belum bisa memastikan apakah dia akan melaporkan kejadian itu atau tidak nantinya.

Selain itu, Alif juga merasa iba atas pemberhentian wanita itu sebagai mitra Grab Indonesia.

Seorang perempuan pengemudi ojek online memukul seorang pejalan kaki karena ditegur agar dia tidak melintas di trotoar dengan sepeda motor. Video tentang kejadian itu beredar di Youtube.Youtube Seorang perempuan pengemudi ojek online memukul seorang pejalan kaki karena ditegur agar dia tidak melintas di trotoar dengan sepeda motor. Video tentang kejadian itu beredar di Youtube.
"Sebenarnya sayang, ya, diberhentikan karena Ibu itu, kan, juga butuh pekerjaan. Tapi, kan, itu peraturannya di perusahaan dia," ucap Alif.

Baca juga: Ojek Online Tetap Aksi Saat Asian Games meski Perusahaan Aplikator Telah Menaikkan Tarif

Adapun Alif dipukul dan ditendang wanita pengemudi ojek online yang tak terima ditegur karena berkendara di trotoar.

Usai cekcok dengan Alif, wanita itu menepikan sepeda motornya dan memukul Alif.

Menurut pengakuan Alif, wanita itu juga menendangnya dan mengenai bagian belakang tubuh.

Baca juga: Kata Ruben, Ini Penyebab Baku Pukul Driver Ojek Online dan Pegawai Geprek Onsu

Kejadian itu viral di media sosial karena direkam langsung oleh Alif dan diunggah Koalisi Pejalan Kaki.

Pasca-kejadian, manajemen Grab Indonesia memberhentikan mitra Grab yang memukul Alif.

Alasannya, Grab memprioritaskan keselamatan dan keamanan seluruh mitra pengemudi, penumpang, dan masyarakat.

Baca juga: Didekati Parpol, Begini Beragam Reaksi Komunitas Ojek Online

Grab tidak akan menoleransi segala bentuk kekerasan dan kejahatan di jalanan.

"Setelah melakukan investigasi, kami telah memberhentikan mitra yang bersangkutan secara permanen karena terbukti melakukan pelanggaran seperti yang viral di media sosial," kata Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar, Selasa (7/8/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com