Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama 10 Bulan, Ini 14 Tim yang Dibentuk Pemprov DKI

Kompas.com - 20/08/2018, 10:49 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

Tim ini direncanakan menerima honor sebesar Rp 461 juta. Honor ini dianggarkan dalam APBD Perubahan 2018 yang saat ini dibahas Pemprov DKI dengan DPRD DKI Jakarta.

Baca juga: Tim Pertimbangan Monas yang Dipertanyakan

Pembentukan tim ini sempat menuai tanya lantaran anggota dari kalangan profesional yakni JJ Rizal, Asro Kamal Rokan, dan Anhar Gonggong merasa dicatut namanya.

5. Tim Perumusan Subsidi Perkeretaapian

Tim ini tengah bekerja merumuskan tarif dua moda kereta api yang segera beroperasi di Jakarta yakni mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT).

Tim akan bekerja selama lebih kurang tiga bulan secara komprehensif dengan mempertimbangkan kondisi makro ekonomi, ridership, integrasi antarmoda, daya beli masyarakat, kebijakan khusus masyarakat tertentu.

Baca juga: Untuk Tentukan Tarif MRT dan LRT, DKI Bentuk Tim

6. Tim Evaluasi Tata Kelola Air Minum

Tim ini dibentuk untuk mengevaluasi kebijakan tata kelola air minum yang perlu disesuaikan dengan Putusan Mahkamah Agung Nomor 31K/Pdt/2017 tentang Penghentian Kebijakan Swastanisasi Air Minum di Provinsi DKI Jakarta.

Menurut Ketua Tim sekaligus Sekretaris Daerah DKI Saefullah, pembentukan tim ini merupakan keinginan Gubernur DKI untuk memenuhi kebutuhan warga.

Baca juga: Ini Tugas Tim Evaluasi Tata Kelola Air Minum

"Pak Gubernur ingin di akhir masa pemerintahannya nanti kebutuhan air bersih rakyat Jakarta ini yang baru 60 persen nih, nanti 40 persennya dikejar pada masa pemerintahannya beliau," ujar Saefullah, Rabu (15/8/2018).

7. Tim Pengawasan Terpadu Penyediaan Sumur Resapan dan Instalasi Pengolahan Air Limbah

Penurunan muka air tanah membuat gubernur gencar menindak bangunan-bangunan yang tidak memiliki sumur resapan dan instalasi pengolahan air limbah.

Sasaran awal tim tersebut adalah gedung-gedung. Tepatnya ada 80 gedung dari 68 pengelola yang akan diperiksa oleh tim ini.

Baca juga: Pemprov DKI Akan Terbitkan SP 2 untuk Gedung Sudirman-Thamrin, jika...

Pemeriksaannya mengenai sumber air yang digunakan oleh gedung itu, sebab penggunaan airnya mencurigakan.

Air PDAM yang digunakan di gedung-gedung itu relatif kecil, sedangkan penghuni gedungnya banyak.

8. Tim Pelaksanaan Program OK Otrip

Tim ini dibentuk untuk mengeksekusi program integrasi transjakarta dengan angkot. Tim ini bertugas menyiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi program OK Otrip.

Uji coba OK Otrip sudah dilakukan dalam tiga periode waktu.

Uji coba pertama pada 15 Januari sampai 15 April dan diperpanjang sampai 15 Juli. Kini, uji coba periode ketiga akan dilakukan sampai pertengahan Agustus.

Baca juga: DKI Tentukan Tarif OK Otrip Berdasarkan Tingkat Kemacetan

Masalah dalam program OK Otrip adalah jumlah armada angkot yang bergabung sangat kurang. Saat ini baru 123 unit yang bergabung dengan OK Otrip.

Padahal targetnya tahun ini 2.609 angkot yang bergabung. Hingga Agustus 2018, OK Otrip melayani 14 rute dengan sekitar 40.000 pelanggan.

9. Tim Kerja Percepatan Pengembangan Kawasan Kepulauan Seribu

Tim yang dibentuk Anies pada Januari 2018 ini bertugas mengidentifikasi masalah pembangunan di Kepulauan Seribu dan merancang kebijakan rencana dan program pembangunan di Kabupaten.

Baca juga: Bangun Kepulauan Seribu, Anies-Sandi Akan Bentuk Task Force

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com