Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Ketua DPRD DKI Berikan Buku "Kebijakan Ahok" kepada Kandidat Wagub dari PKS

Kompas.com - 26/09/2018, 09:08 WIB
Jessi Carina,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi memberikan buku "Kebijakan Ahok" kepada salah satu kandidat wakil gubernur dari Partai Keadilan Sejahtera, Agung Yulianto.

Buku itu diberikan ketika Agung dan pimpinan PKS DKI Jakarta, Abdurrahman Suhaimi dan Syakir Purnomo, ke rumah dinasnya, kemarin. 

"Saat itu yang menerima Pak Suhaimi dan Pak Suhaimi memberikan buku itu ke Pak Syakir, lalu Pak Syakir memberikan ke Pak Agung karena dia mengatakan cawagubnya Pak Agung," ujar Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Selasa (25/9/2018) malam.

Ketua Dewan Syariah Wilayah PKS DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi dan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo membawa Agung Yulianto ke kediaman Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi kemarin.

Baca juga: Temui Prasetio, Kandidat Wagub DKI dari PKS Diberi Buku Kebijakan Ahok

Agung Yulianto merupakan sekretaris DPW PKS DKI yang ditunjuk jadi salah satu kandidat wagub DKI.

Prasetio punya alasan memberikan buku yang ditulis mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama itu.

Buku itu berisi pemikiran Basuki atau Ahok dalam membuat kebijakan ketika masih menjabat sebagai gubernur. Ada juga tentang cara Ahok menyusun dan mengelola keuangan di Jakarta. 

Baca juga: Datang ke Peluncuran Buku Kebijakan Ahok, Djarot Ditanya Kenapa Menangis Saat Ahok Ditahan

Dengan membaca buku itu, Prasetio berharap wagub DKI yang baru bisa belajar dari pemerintahan sebelumnya. Kemudian bisa melanjutkan program-program baik yang sudah ada.

"Saya meminta calon wagub untuk menjalankan yang sudah baik warisan pemerintah sebelumnya dan kalau tidak baik ya kita diskusikan, kerjakan bareng-bareng, karena pemerintah provinsi itu ada eksekutif ada legislatif," ujar Prasetio.

Baca juga: Mantan Pejabat DKI Beri Testimoni tentang Kebijakan Ahok dalam Peluncuran Buku

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com