Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak PKL Kucing-kucingan, Satpol PP Minta JPO di Depok Dipasang CCTV

Kompas.com - 21/12/2018, 17:35 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Bidang Ketenteraman Masyarakat dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Depok Kusumo menyarankan Dinas Perhubungan untuk memasang CCTV di seluruh Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di Depok untuk mengawasi para PKL yang menjamur.

“Saya sarankan Dishub Depok untuk memasang CCTV agar kami dapat mengawasi para pedagang yang menjamur di JPO, terlebih pada malam hari. Tidak hanya pedagang, kami juga dapat mengawasi apabila ada tindakan kriminal di atas JPO kan,” ucap Kusumo saat dihubungi, Jumat (21/12/2018).

Menurut Kusumo, para pedagang ini seperti main kucing-kucingan dengan para petugas yang setiap sore kerap melakukan penertiban.

“Setiap sore itu kami selalu tertibkan para pedagang, baik itu yang ada di JPO maupun pedagang yang berjualan di trotoar sepanjang Jalan Margonda. Namun, ini seperti kucing-kucingan, kami tertibkan dia kabur eh pas kami enggak ada dia jualan lagi,” ujar Kusumo.

Baca juga: Warga Keluhkan JPO di Depok yang Tak Ramah Disabilitas dan Lansia

Kusumo mengaku kesulitan menertibkan para pedagang ini. Ia juga kebingungan mencari tempat untuk merolakasi tempat mereka berdagang nantinya.

“Saya juga bingung ya, kalaupun mereka ditertibkan, alasan mereka mencari nafkah. Sudah begitu, bingung juga para pedagang ini nantinya akan direlokasi ke mana soalnya sebagian besar pedagang di JPO Depok itu KTP-nya bukan KTP Depok,” ucap Kusumo.

Menurut Kusumo, para pedagang ini kerap mengganggu pejalan kaki yang melintas di atas JPO tersebut. Ia berjanji pihaknya akan lebih rutin melakukan penertiban terhadap para pedagang yang berjualan di JPO tersebut.

“Ya kalau dibilang mengganggu, ya mengganggu sih. Biasanya itu paling banyak para pedagang ini jualan di JPO Terminal Depok dan JPO Margo City. Kami akan lebih rutin lagi lakukan penjagaan dan penertiban pada jembatan yang pedagangnya menjamur tersebut,” ucap Kusumo.

Sebelumnya, jembatan penyeberangan orang atau JPO di Depok dinilai kurang ramah untuk disabilitas dan lanjut usia (lansia). Para pejalan kaki yang melintasi JPO tersebut juga mengeluh dengan banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan di atas JPO.

Salah satu pejalan kaki, Urip mengatakan, JPO Margonda sering jadi tempat pedagang kaki lima berjualan sehingga pejalan kaki sulit untuk melintas.

Baca juga: Warga Penggilingan Syukuran di JPO Sumarno yang Baru Dibuka

"Harusnya sih bisa dibuat seperti di Jakarta, jadi kan enggak ada lagi tuh yang berjualan di jembatan ya. Jadi, pas malam lewat jembatan juga enggak takut ada penjahat segala macam,” ucap Urip.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com