Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2018: Malam Mencekam di Polsek Ciracas...

Kompas.com - 21/12/2018, 19:39 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Malam itu, kawasan Ciracas mencekam. Sekelompok massa merusak dan membakar Polsek Ciracas, Jakarta Timur, dalam keributan yang terjadi pada Selasa (11/12/2018) malam hingga Rabu (12/12/2018) dini hari.

Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis, ada 200 orang yang merangsek ke Polsek Ciracas malam itu.

Mereka datang untuk mencari tahu perkembangan kasus pemukulan terhadap anggota TNI oleh juru parkir di pertokoan Arundina, Ciracas.

"Massa yang kurang lebih berjumlah 200 orang itu merangsek masuk untuk mengecek apakah benar tahanan yang memukul rekan mereka itu sudah ditahan," ujar Idham, Rabu.

Baca juga: Dalang dan Pelaku Pembakaran Polsek Ciracas Tak Kunjung Terungkap

Situasi sempat mencekam selama beberapa jam lantaran ketika terjadi penyerangan ke Markas Polsek Ciracas, Jalan Raya Bogor dari arah Pasar Rebo maupun dari arah Kramatjati ditutup.

Warga yang berada di sekitar lokasi pun tak diperbolehkan melihat kejadian ini.

Akibat perusakan tersebut, beberapa ruangan di Polsek Ciracas hancur, termasuk gudang senjata. Massa juga merusak 17 kendaraan milik Polsek Ciracas.

Sisa-sisa pengrusakan Polsek Ciracas, Jakarta Timur mulai dibersihkan, Rabu (12/12/2018)KOMPAS.com/Ryana Aryadita Sisa-sisa pengrusakan Polsek Ciracas, Jakarta Timur mulai dibersihkan, Rabu (12/12/2018)

Menurut Idham, massa merusak Markas Polsek Ciracas diduga karena tidak puas akan penanganan kasus oleh polisi di sana.

Massa ingin memastikan apakah pelaku yang memukul teman mereka sudah ditahan.

Meski sudah diberi penjelasan oleh kapolsek, massa tak mengindahkannya sehingga terjadilah perusakan Polsek Ciracas dan beberapa kendaraan.

"Sudah diberi penjelasan kapolsek dan kapolres, kasus masih dalam pengejaran dan belum dilakukan penangkapan dan sudah diberi waktu 2x24 jam, tetapi mungkin karena massa tidak puas lalu mereka lalukan tindakan anarkistis," kata dia.

Dipicu pengeroyokan TNI

Peristiwa pembakaran dan perusakan ini diduga merupakan buntut dari kasus pengeroyokan anggota TNI oleh beberapa juru parkir di Arundina.

Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Yoyon Tony menyampaikan, mulanya anggota TNI AL Kapten Komaruddin terlibat cekcok dengan seorang juru parkir.

Baca juga: Jika Terlibat dalam Insiden Polsek Ciracas, TNI Diharapkan Selesaikan Lewat Peradilan Umum

Cekcok tersebut berujung terjadinya pengeroyokan terhadap anggota TNI AD, Pratu Rivonanda yang mulanya ingin melerai.

Tak selesai sampai di situ, anggota TNI tersebut mencari para pelaku pengeroyokan ke permukiman warga sekitar lapangan tembak.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com