Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Udin Tawarkan Jasa Reparasi KTP ke Kantor Pemerintah

Kompas.com - 07/02/2019, 10:43 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Udin (49) duduk di tangga Masjid Fatahillah, Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2019). Ia memangku papan tripleks kecil yang menjadi meja kerjanya sehari-hari.

Sebuah meja kecil dengan papan bertulis "Jasa Perbaikan" berbagai kartu dipasang di depannya. Setiap kali ada orang yang memerhatikan, Udin langsung menawarkan jasanya. Tawaran Udin pun bersambut.

"Bisa perbaiki ini, Pak?" tanya seorang pemuda sambil mengeluarkan sebuah e-KTP dari dompetnya.

Udin menyanggupi. Ia mengamati setiap ujung e-KTP itu. Plastik berisi identitas pemilik KTP tersebut lepas dari blangkonya.

Baca juga: Kisah Nuriman: dari Tukang Servis Keliling, Kini Sukses Usaha Reparasi Limbah Payung

Udin kemudian memotong bagian-bagian ujung plastik yang keriting dengan pisau cutter. Setelah itu, Udin mengolesi seluruh bagian e-KTP dengan minyak kayu putih. Ia lalu membersihkannya dengan lap kecil.

Pekerjaan dilanjutkan dengan mengelem kembali plastik yang sudah dirapikan pada blangkonya.

Udin mengambil plastik khusus yang sudah ia gunting sesuai ukuran KTP, memasang plastik itu pada KTP yang sudah diperbaiki.

"Ini enggak ngerusak, kan cuma nempel (plastik khusus)," ujarnya.

Dalam waktu lebih kurang 13 menit, Udin selesai mereparasi KTP yang rusak itu. Ia mengerjakan rangkaian perbaikan KTP itu dengan sangat teliti.

Udin memasang tarif Rp 20.000 untuk jasa reparasi KTP dan jenis kartu lainnya. Untuk pemasangan plastik khusus (laminating) tanpa jasa perbaikan, Udin mematok harga Rp 10.000.

Berkeliling kantor pemerintahan hingga bazar 

Udin menekuni pekerjaannya sebagai tukang reparasi KTP dan jenis kartu lainnya sejak 2014. Ia melihat banyaknya KTP yang rusak sebagai peluang usaha.

Setiap Senin-Jumat, pria yang tinggal di Tangerang itu menawarkan jasanya dengan berkeliling ke kantor-kantor pemerintahan di Jakarta.

"Kementerian Kehutanan, Kementerian Pertahanan, Lembaga Administrasi Negara, kantor-kantor wali kota, keliling aja," ujar Udin.

Baca juga: Mengintip Proses Reparasi Sneakers Air Max Homegrown Berharga Jutaan

Ia biasanya membuka lapak pukul 12.00 sampai 16.00 WIB atau jam pulang kerja pegawai di kantor-kantor pemerintahan. Dari kantor pemerintahan, Udin bergegas menuju Stasiun Tanah Abang pada sore hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com