Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2019, 21:45 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengatakan, sebanyak 92.348 orang telah mendaftar untuk mengikuti rangkaian uji coba kereta MRT fase 1 lintas Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI).

"Hingga pukul 19.00 WIB sebanyak 92.348 orang telah melakukan pendaftaran. Dengan demikian, dari total kuota publik yang dibuka untuk periode 12–24 Maret sebanyak 285.600 orang, maka tersisa kuota sebanyak 193.252 orang," kata Kamaludin dalam keterangan tertulis, Selasa (5/3/2019).

Baca juga: Ini Jumlah Kuota yang Disediakan untuk Uji Coba MRT

Kamaludin menjelaskan, sebagian besar pendaftar memilih berangkat dari Stasiun Bundaran HI.

"Mayoritas pendaftar memilih stasiun keberangkatan yaitu Stasiun MRT Bundaran HI sebanyak 25.000 orang dan Stasiun MRT Lebak Bulus sebanyak 19.000 orang," ujar Kamaludin.

Sementara, waktu keberangkatan yang banyak dipilih adalah Minggu tanggal 17 Maret.

"Pada hari Sabtu tanggal 16 Maret, tercacat sebanyak 19.000 orang. Sementara, hari Minggu tanggal 17 Maret, sebanyak 22.000 orang," lanjut Kamaludin.

Sebelumnya diberitakan, masyarakat bisa mendaftar untuk mengikuti kegiatan uji coba MRT Jakarta melalui laman http://www.ayocobamrtj.com sejak 5 Maret 2019 pukul 10.00 WIB.

Saat mendaftar, masyarakat hanya akan diminta untuk mengisi data diri seperti nama, alamat tempat tinggal, dan nomor kartu identitas.

PT MRT Jakarta menerapkan sistem kuota saat uji coba operasi penuh kereta MRT untuk publik.

Artinya, ada pembatasan jumlah warga yang akan mengikuti uji coba naik kereta MRT tersebut.

Baca juga: Dalam Dua Jam, Tiket Uji Coba Kereta MRT untuk 12 Maret Habis

Tak ada batas usia bagi orang yang ingin mengikuti uji coba naik kereta MRT.

"Pemberlakuan kuota ini dengan mempertimbangkan kenyamanan, keamanan dan keselamatan masyarakat yang berpartisipasi dalam uji coba ini," ujar Kamaludin.

Bagi masyarakat yang belum mendapat giliran mengikuti uji coba pada hari tertentu, masih bisa mendaftar untuk ikut tahapan uji coba pada hari berikutnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tarif JA Connexion Bandara Soekarno Hatta-Stasiun Halim 2023

Tarif JA Connexion Bandara Soekarno Hatta-Stasiun Halim 2023

Megapolitan
Harga Tiket Damri Jakarta-Yogyakarta dan Jadwalnya per November 2023

Harga Tiket Damri Jakarta-Yogyakarta dan Jadwalnya per November 2023

Megapolitan
Lambang Kota Depok dan Artinya

Lambang Kota Depok dan Artinya

Megapolitan
Harga Tiket Damri Jakarta-Wonosobo dan Jadwalnya per November 2023

Harga Tiket Damri Jakarta-Wonosobo dan Jadwalnya per November 2023

Megapolitan
Tarif Transjakarta Rute Bandara Soekarno-Hatta Tak Kunjung Ditetapkan, Dishub DKI: Masih Terus Dikaji

Tarif Transjakarta Rute Bandara Soekarno-Hatta Tak Kunjung Ditetapkan, Dishub DKI: Masih Terus Dikaji

Megapolitan
Nestapa Guru SMPN di Jaksel, Disebut Tak Dibayar Selama 2 Tahun dan Hanya Dapat Upah dari Saweran Wali Murid

Nestapa Guru SMPN di Jaksel, Disebut Tak Dibayar Selama 2 Tahun dan Hanya Dapat Upah dari Saweran Wali Murid

Megapolitan
Kafe Kloud Senopati Disegel karena Kasus Narkoba, 56 Karyawan Kehilangan Pekerjaan

Kafe Kloud Senopati Disegel karena Kasus Narkoba, 56 Karyawan Kehilangan Pekerjaan

Megapolitan
9 Jalan yang Dilarang Pasang Alat Peraga Kampanye di Kota Bekasi

9 Jalan yang Dilarang Pasang Alat Peraga Kampanye di Kota Bekasi

Megapolitan
Kunjungi Kantor Damkar DKI, Cipung Dikerubuti 'Office Boy' untuk Berswafoto

Kunjungi Kantor Damkar DKI, Cipung Dikerubuti "Office Boy" untuk Berswafoto

Megapolitan
Oknum Satpol PP yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Tak Ditahan, Polisi: Masih Pemulihan Pascaoperasi

Oknum Satpol PP yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Tak Ditahan, Polisi: Masih Pemulihan Pascaoperasi

Megapolitan
Sidak SDN Malaka Jaya 10 Buntut Gaji Guru Rp 300.000, Heru Budi: Masalah Sudah Diselesaikan

Sidak SDN Malaka Jaya 10 Buntut Gaji Guru Rp 300.000, Heru Budi: Masalah Sudah Diselesaikan

Megapolitan
Kenalkan Mobil Pemadam ke Rayyanza 'Cipung', Damkar DKI: Dia Sempat Syok, tapi 'Happy'

Kenalkan Mobil Pemadam ke Rayyanza "Cipung", Damkar DKI: Dia Sempat Syok, tapi "Happy"

Megapolitan
Ada Proyek Polder, Dishub DKI Imbau Pengendara Hindari Jalan TB Simatupang hingga 15 Desember 2023

Ada Proyek Polder, Dishub DKI Imbau Pengendara Hindari Jalan TB Simatupang hingga 15 Desember 2023

Megapolitan
2 Penipu yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Ternyata Pegawai Pemkot Serang dan Satpol PP

2 Penipu yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Ternyata Pegawai Pemkot Serang dan Satpol PP

Megapolitan
Polisi: Penyebab Lansia yang Tewas di Atap Rumahnya di Manggarai Diduga karena Kelelahan

Polisi: Penyebab Lansia yang Tewas di Atap Rumahnya di Manggarai Diduga karena Kelelahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com