DEPOK, KOMPAS.com - Berawal dari keinginannya memiliki golok buatan sendiri, Matroji kini menjadi perajin golok yang karyanya dikenal.
Laki-laki berusia 50 tahun ini merupakan pembuat golok sorenan raksasa di Depok yang memiliki panjang 4,5 meter.
Golok itu dibuat Matroji bersama adiknya, Junaedi. Golok sorean akan dipamerkan dalam Festival Palang Pintu ke-14 di Kemang, Jakarta Selatan pada 26 April 2019.
Golok tersebut juga akan diarak saat ulang tahun Kota Depok. Terhitung, sudah 39 tahun Matroji menjadi perajin golok. Selama itu, ribuan golok sudah dibuatnya.
Banyak golok hasil karyanya dikirim ke pasar-pasar di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Dengan harga relatif terjangkau, golok buatannya kini dilirik banyak orang.
"Sesuai dengan pesanan buatnya, pernah buat 5 sampai 6 golok saya buat. Paling banyak, sehari bisa buat 25 golok," ucap Matroji di Jalan Krukut, Limo, Depok, Kamis (4/4/2019).
Baca juga: Melihat Golok Sorenan Raksasa Sepanjang 4,5 Meter di Depok
Lantas, apa yang membuat Matroji bertahan menjadi perajin golok?
Bagi Matroji, menjadi perajin golok sudah menjadi identitasnya.
Kemampuannya membuat golok diperoleh dari orangtuanya yang juga mendapatkan ilmu membuat golok turun-temurun.
"Orangtua saya adalah pembuat golok. Itu diwariskan kepada saya," kata dia.
Bagi laki-laki berpeci yang kerap mengenakan celana khas Betawi ini, menekuni pembuatan golok menjadi kebahagiaan sendiri.
Dengan begitu, Matroji merasa dapat mengenalkan golok sebagai senjata khas Betawi kepada orang banyak.
Selama ini, Matroji kerap mempromosikan golok yang ia jual melalui event palang pintu di Jabodetabek.
"Jadi kalau ada acara palang pintu sering saya bawa-bawa goloknya buat jawara Betawi. Nanti baru ada yang nanya harganya dan pesan ke saya," ucap dia.