Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawuran Saat Sahur, 4 Pemuda di Mampang Ditangkap Polisi

Kompas.com - 13/05/2019, 12:18 WIB
Walda Marison,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat pemuda ditangkap polisi lantaran tawuran di kawasan Jalan Pondok Jaya, Mampang, Jakarta Selatan, Minggu (12/5/2019).

Penangkapan yang dilakukan oleh Team Eagle One Polres Jakarta Selatan itu bermula dari laporan masyarakat terkait aksi tawuran tersebut.

"Minggu pukul 03.30, tim Eagle One mendapat informasi dari masyarakat telah terjadi tawuran. Setiba di lokasi, tawurannya sudah selesai," ujar Kepala Team Eagle One Aipda Oka Bartono, Senin (13/5/2019).

Baca juga: Geng Motor dan Tawuran yang Nodai Pekan Pertama Bulan Ramadhan

Pihaknya langsung menelusuri kawasan tersebut guna mencari pelaku.

Dari hasil penelusuran, pihaknya menangkap empat terduga pelaku tawuran yakni GW (21), MNS (15), SA (16), dan MZ (16).

"Keempatnya kami tangkap saat penelusuran di lokasi. Banyak pelaku yang sempat kabur," katanya.

Baca juga: Tanggapan Anies soal Adanya Tawuran dan Geng Motor di Bulan Ramadhan

Polisi juga menyita empat buah senjata tajam yang digunakan untuk tawuran.

"Dari hasil penyisiran, kami temukan dua senjata tajam bentuk celurit dan kelewang. Nah kami lakukan penelusuran lagi, kami temukan dua senjata tajam di dalam tong sampah. Jadi ada empat barang bukti," ujar Oka. 

Dari hasil pemeriksaan keempat terduga pelaku, mereka tawuran di antara dua kampung di kawasan Mampang.

Baca juga: Remaja di Bekasi Tawuran Pakai Sarung Berisi Senjata Tajam

"Ini tawuran antarkampung. Mereka sebutnya antara Kampung Parko dan Kampung Pondok Jaya," katanya.

Polisi masih melakukan penyelidikan dan memeriksa beberapa saksi terkait kasus tawuran tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com