Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Duga Seorang Karyawan Sarinah Ditangkap karena Pakai Odol di Wajah Saat Kerusuhan 21-22 Mei

Kompas.com - 27/08/2019, 22:18 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum, Komarrudin mengatakan, polisi menangkap Agus Sarohman saat kerusuhan 21-22 Mei 2019, lantaran Agus memakai odol di matanya.

Komarrudin adalah Supervisor Teknisi Gedung Sarinah, Jakarta.

Kommarudin menceritakan, saat kerusuhan, Agus dan enam bagian teknisi tengah lembur di gedung Sarinah.

Para karyawan diperintahkan untuk lembur guna menjaga demonstran yang kala itu demo di depan gedung Bawaslu.

Baca juga: Tangis 29 Karyawan Sarinah Pecah Saat Bertemu Keluarga dan Kerabat di Persidangan

Ia yang jadi pemimpin saat itu, meminta timnya untuk menyiapkan Apar (alat pemadam api ringan) yang ada di kawasan MCDonald.

Sebab, petasan yang dinyalakan pendemo ada yang masuk ke area gedung Sarinah.

Adapun saat kerusuhan, pendemo terus menerus melemparkan batu, petasan, bom molotov, dan botol ke arah polisi yang berjaga.

Posisi polisi saat itu berada di depan gedung Sarinah atau depan MCDonald.

"Jadi udah ada petasan, kembang api itu udah menyasar ke Gedung Sarinah makanya kami perintahkan untuk menyiagakan apar di kawasan MCDonald agar menjaga gedung dari api," ujar Kommarrudin saat bersaksi, Selasa.

Baca juga: Jadi Saksi, Polisi Tak Lihat Dua Terdakwa Lempar Batu Saat Kerusuhan 21-22 Mei

Setelah menyiagakan apar, Agus dan enam teman lainnya masuk ke ruang teknisi.

Setelah masuk ke ruang teknisi, tiba-tiba polisi mengetuk ruangannya dan menangkap Agus.

"Polisi ngetuk pintu dan masuk ke dalam liatin muka kita satu-satu kemudian langsung nunjuk Agus," ucap Komar.

Ia menduga polisi menangkap Agus karena Agus saat itu menggunakan odol di wajahnya.

"Saya kurang tahu kenapa dia ditangkap. Saya mengira karena ada odol dipakai Agus dimata makanya ditangkap," ujar Komar.

Komar mengatakan, Agus saat kerusuhan itu menggunakan odol lantaran tak kuat dengan gas air mata yang ditembakkan oleh polisi untuk meredam dan membubarkan demonstran yang rusuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com