Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Tingkatan Minat Baca, Pemprov DKI Galakan Program Baca Jakarta

Kompas.com - 07/11/2019, 22:08 WIB
Mikhael Gewati

Editor

Rencana selanjutnya, Dispusip akan mengembangkan geliat penciptaan ekosistem yang lebih masif. Caranya adalah dengan melibatkan program peningkatan pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) dalam pemetaan kondisi perpustakaan.

Tak hanya perpusatakaan, pemanfaatan TI akan tersedia di penyediaan pojok baca di PAUD, penyediaan taman baca di ruang publik, aktivasi kegiatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) melalui peran serta aktif masyarakat melalui swakelola 3 dan 4.

Harus ada kegiatan

Salah satu warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Arninta Puspitasari (33) mengatakan, sebenarnya Jakarta memiliki banyak perpustakaan bagus yang dikelola swasta maupun pemerintah.

Selain ke perpustakaan yang disediakan di RPTRA Gondangdia, ia pernah mengunjungi perpustakaan pemerintah, yaitu Jakarta Public Library di Cikini, Perpustakaan Kemendikbud di Gedung A Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Perpustakaan Nasional.

Semua perpustakaan ini dinilainya cukup baik jika dilihat dari kondisinya.

"Seperti yang di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), cukup banyak secara jumlah bukunya, tapi secara konten nggak terlalu memperhatikan keberagamannya," kata Ninta, yang aktif membiasakan kedua anaknya membaca buku sejak kecil.

Bagi Ninta, kondisi perawatan buku dan kegiatan-kegiatan yang membuat anak mencintai membaca masih perlu diperhatikan. Menurutnya, menyediakan taman bacaan adalah hal yang berbeda dengan memfasilitasi kegiatan cinta buku.

"Harus ada program kegiatan yang konsisten. Kalau cuma menaruh buku tetapi enggak ada kegiatannya, mau bertahan berapa lama? Kan tujuannya bukan punya perpustakaan, tapi membuat anak suka membaca. Untuk membaca nggak harus ada perpustakaan," sambung praktisi humas ini.

Ia memberi contoh Jakarta Public Library yang terletak di kompleks Taman Ismail Marzuki, Cikini. Sebagai fasilitas umum yang tidak berbayar, tempat ini menurutnya cukup bagus.

"Salut untuk Pemprov DKI yang menyediakan fasilitas ini sehingga setiap masyarakat bisa menikmatinya. Paling menyenangkan waktu Raya putri saya ke sana sedang ada kunjungan sekolah. Ternyata dari mereka disediakan sesi storytelling bagi sekolah yang berkunjung," kata Ninta.

Bukan gerakan musiman

Sebagai rangkaian dari peningkatan kegemaran membaca di DKI Jakarta yang bersifat kolaboratif, siapapun dapat bergabung dalam upaya peningkatan kegemaran membaca di DKI Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengharapkan gerakan membaca ini bukan sekadar gerakan musiman, tetapi jadi awal gerakan masif sepanjang tahun.

Diharapkan pula, kebiasaan membaca di kampung-kampung menjadi hal yang wajar dan menjadi gerakan secara masif.

Melalui gerakan membaca ini, Pemprov DKI Jakarta ingin menekankan budaya membaca, seperti tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 76 Tahun 2018 tentang Pembudayaan Kegemaran Membaca.

Baca juga: Mengapa Membaca Berdampak Positif Bagi Otak

"Ini dikerjakannya terstruktur. Satu sisi kebiasaan membaca didorong, taman baca ditumbuhkan di mana-mana,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com