Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Juru Fotokopi di Polres Bekasi, Kelabakan Layani Ratusan CPNS Seharian...

Kompas.com - 14/11/2019, 06:22 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com – Tekanan pelanggan pada Rabu (13/11/2019) malam itu baru tiga kali mampir di pundak Rahmat (20) sepanjang hidupnya.

Ia sebelumnya tak pernah bergumul dengan mesin fotokopi setinggi dadanya selama 5 jam nonstop, sembari menghadapi puluhan orang menanti jasanya.

"Dulu saya kerja di Cakung, di pabrik, ngurusin helm. Buruh, Mas. Ini pertama kali saya menghadapi CPNS," ujar Rahmat saat Kompas.com menghampirinya, Rabu malam.

Sepetak ruangan mungil berjejal kertas plus sebangun mesin fotokopi seolah jadi ladang luas buat Rahmat menambang rupiah.

Ruangan itu menyempil tepat di belakang area layanan pengurusan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jawa Barat; berdampingan dengan toilet umum yang tak kalah sempit.

Lima bulan sudah Rahmat bertungkus-lumus dengan segala benda yang ada di ruangan berukuran tak sampai 3x3 meter itu. Namun, baru tiga hari belakangan ruangannya semakin sesak oleh pelanggan yang berduyun-duyun menyambangi “kantornya”.

Mereka merupakan para pendaftar CPNS 2019 yang tengah mengurus SKCK dan segepok dokumen lain sejak Senin (11/11/2019). Berlembar-lembar dokumen itu mesti dilegalisasi – di mana lagi kalau bukan di “gerai” Rahmat?

Baca juga: Urus SKCK di Bekasi Diklaim Lebih Cepat karena Terapkan Antrean Online

"Malah masih ada juga yang bikin SIM juga fotokopi di sini. Orang-orang RSUD (Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, terpaut 200 meter dari Mapolres) juga fotokopinya ke sini. Soalnya di mana lagi, jauh," ujar Rahmat.

Pria berambut keriting itu mengaku masih sanggup menghadapi para pelanggan sejauh tiga hari ini.

 "Ya, saya melayani harus sabar, maksimal," tuturnya.

Kerja rodi malam hari

Rahmat boleh mengaku masih sanggup dan harus sabar. Namun, kesibukan 5 jam nonstop bergelut dengan kertas masih akan mewarnai malam-malamnya hingga setidaknya 10 hari ke depan, hingga pendaftaran CPNS 2019 ditutup.

Tekad bahwa ia harus melayani para pelanggan dengan sabar perlu ia rapal tiap detik seperti mantra.

Pasalnya, ia sendiri mengakui bahwa para pelanggan itu kerapkali menjengkelkan. Sudah tahu antrean panjang, ada saja satu-dua orang yang misuh-misuh lantaran ingin buru-buru.

"Memang mulai ramai banget pas CPNS ini. Sesusah apa, ya (menghadapinya)," kata Rahmat sejenak berpikir.

"(Antara) susah (dan) enggak susah, sih. Susahnya kalau pemohon itu suka ngeburu-buru. Pemohon kan minta (fotokopinya) cepat-cepat. Dia kesal, terus dia marah-marah. 'Lama banget, Mas. Cepetan dong!'" Rahmat meniru gerutu pelanggannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com