Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riwayat Proyek Jakarta International Stadium sejak Era Foke hingga Anies

Kompas.com - 22/11/2019, 14:16 WIB
Nursita Sari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menugaskan badan usaha milik Pemprov DKI, PT Jakarta Propertindo (Jakpro), untuk membangun Jakarta International Stadium di Taman BMW, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta.

Jakpro mulai membangun stadion tersebut setelah mengadakan lelang yang dimenangkan kerja sama operasi (KSO) Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PT Pembangunan Perumahan (PP).

"Kami sedang mengerjakan struktur bawah, diperkirakan akhir tahun selesai. Awal tahun, kami kerjakan struktur atas," ujar Project Manager Jakarta International Stadium Arry Wibowo, Rabu (21/11/2019).

Jakarta International Stadium akan dibangun layaknya stadion-stadion di Liga Inggris dan sesuai standar FIFA.

Baca juga: Kapasitas Jakarta International Stadium 82.000 Penonton

Pembangunan stadion ini ditargetkan rampung antara Agustus sampai Oktober tahun 2021.

Pembangunan stadion di Taman BMW ini sebenarnya bukan rencana baru. Pembangunan stadion sudah direncanakan sejak era Gubernur Fauzi Bowo.

2008: Diawali penggusuran

Kompas edisi 3 September 2008 mewartakan, kawasan Taman BMW memiliki luas total 66,6 hektar.

Kawasan tersebut merupakan aset Pemprov DKI Jakarta yang berasal dari utang penyediaan lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum tujuh perusahaan swasta berdasarkan berita acara serah terima pada 8 Juni 2007.

Ketujuh perusahaan itu adalah PT Astra Internasional Tbk, Grup Agung Podomoro, PT Prospect Motor, PT Indofica Housing, PT Subur Brothers, REAM PD Pembangunan Jaya, dan PT Yakin Gloria Inc.

Dari luas total 66,6 hektar, lahan seluas 26,5 hektar itu diokupasi.

Baca juga: Pembangunan Jakarta International Stadium Dikebut agar Masuk Daftar Stadion Piala Dunia U-20

Pemprov DKI Jakarta era Gubernur Fauzi Bowo akhirnya menggusur bangunan-bangunan liar di sana pada 24 Agustus 2008.

Pemprov DKI kembali menggusur kawasan tersebut pada 8 Oktober 2008.

Ada sekitar 200 gubuk liar yang dirobohkan secara paksa. Puing-puing bangunan dibakar petugas ketenteraman dan ketertiban Pemprov DKI.

Pemerintah ingin segera menguruk lahan sebagai tahap awal pembangunan stadion olahraga bertaraf internasional (Kompas, 9 Oktober 2008).

2009: Rencana pembangunan stadion

Kompas edisi 10 Desember 2008 mewartakan, Pemprov DKI berencana mengubah Taman BMW menjadi stadion olahraga.

Pembangunan dimulai tahun 2009 dan dilanjutkan sampai tahun 2011. Stadion sepak bola yang akan dibangun itu berkapasitas tampung sekitar 40.000 penonton.

Selain itu, akan dibangun lapangan voli pasir dan sepak bola pasir untuk acara resmi, serta dua lapangan terbuka yang dibangun untuk masyarakat umum.

Danau di Taman BMW juga akan dibenahi untuk menunjang olahraga ski air.

Baca juga: LRT Jakarta Ditargetkan Sudah Sampai Jakarta International Stadium pada 2022

Selain kompleks stadion olahraga, beberapa bagian Taman BMW juga dirancang sebagai taman kota.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com