Menanggapi hal ini, Plt Kepala Disdik DPRD DKI Jakarta Syaefuloh menyetujui saran anggota Dewan.
Rencananya, kata dia, SMK 74 akan mulai beroperasi pada Juli 2021, di mana pembangunan boarding school tersebut diharapkan selesai pada 20 desember 2020.
"Selanjutnya terkait kurikulum kemudian pengadaan pratek, kami akan susun peralatannya. Terima kasih atas masukan Dewan, kami akan susun untuk pengadaan di 2021 bulan Februari, Maret, saya pikir masih ada satu tahun kedepan untuk memastikan kembali kurikulum, kemudian peralatan dan alat-alat praktek untuk siswa siswi SMK 74," ujar Syaefuloh.
Prasetio akhirnya memutuskan untuk mencoret anggaran tersebut dengan mengetuk palu.
"Oke terima kasih, saya putuskan untuk di-drop dulu ya," tutupnya.
Urgensi pembangunan sekolah asrama SMK 74
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefuloh menyebutkan ada beberapa poin pokok yang menjadi alasan Dinas Pendidikan mengajukan anggaran Rp 106 miliar untuk pembangunan boarding school atau sekolah asrama.
Baca juga: Tarik Ulur Pengesahan SMKN 74, Boarding School Perdana Pemprov DKI Jakarta untuk Warga Miskin
Menurut dia, angka partisipasi kasar (APK) dari siswa SMK masih harus ditingkatkan.
"Yang kedua, dari berbagai macam riset yang kita lihat data untuk permohonan permintaan SMK cukup banyak. Ketiga, dari hasil kajian kita perlu boarding school untuk anak-anak yang kurang mampu terutama di daerah pesisir Jakarta Utara," jelas Syaefuloh di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2019).
Syaefuloh memandang positif terkait kritik dari sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta karena rencana pembangunan sekolah ini yang dinilai kurang kajian.
Menurut dia, sebenarnya legislatif justru mendukung pembangunan sekolah yang disebut untuk anak dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah ini.
"Saya sih melihatnya bukan di-drop. Kemarin seluruh anggota Dewan sesungguhnya mendukung program yang diajukan oleh Disdik sangat mendukung untuk dibangun sekolah boarding untuk orang-orang miskin. Hanya saja saat proses diskusi dan sebagainya Dewan menginginkan proses perencanaan yang lebih detail terutama aspek kurikulum dan sebagainya," paparnya.
Anggaran akan kembali diajukan pada 2021
Meski dicoret pada tahun ini, Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan kembali mengajukan anggaran pembangunan boarding school tahun 2021 melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Syaefuloh mengatakan, pengajuan anggaran tersebut akan dilakukan setelah berbagai kajian mengenai sekolah asrama SMK 74 selesai.
"Dewan (DPRD) menginginkan ada kajian secara lebih matang khusus di metode pembelajaran atau pelajaran boarding seperti apa, program seperti apa, menyambut baik untuk kami penuhi dalam satu tahun ini. Nanti pada 2021 kami akan ajukan kembali hal urgensi mengenai boarding school ini," ucap Syaefuloh.
Syaefuloh meyakinkan bahwa kajian secara program maupun struktur boarding school akan dirampungkan.
"Kami akan pastikan bahwa kajian tidak hanya sampai kepada butuh boarding atau tidak gitu, tapi lebih kepada lanjutannya adalah program-program yang kami siapkan di dalam boarding. Jadi tidak semata-mata asrama tapi konten dari proses belajarnya itu yang akan kami siapkan," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.