JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bahana Prima Nusantara Muhidin Shaleh membeberkan beberapa alasan perusahaannya bisa menang tender pengerjaan revitalisasi Monas.
Shaleh mengatakan, salah satu alasannya lantaran perusahaan itu menyediakan jasa konstruksi bidang usaha jasa pelaksana spesialis.
"Kami bergerak dibidang taman, urukan, pondasi, tiang pemancang dan itu yang sifatnya spesialis," kata Muhidin di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2020).
Shaleh mengatakan, hanya sedikit perusahaan kontruksi di Indonesia yang menyediakan jasa pelaksana spesialis.
Shaleh mengatakan, perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa konstruksi spesialis pun tidak ada.
Kalau pun ada, BUMN pasti akan melakukan kerja sama operasional (KSO) dengan penyedia jasa konstruksi spesialis.
"Kalau jasa spesialis di Jakarta malah bisa dihitung jari. Makanya kadang-kadang ada pertanyaan mengapa dimenangkan perusahaan Bahana Prima, jawabannya karena perusahaan kami ini spesialis," kata Muhidin.
Muhidin mengatakan, ada dua perusahaan yang mengajukan penawaran lelang proyek revitalisasi Monas.
Baca juga: Tuduhan PSI dan Perlawanan Kontraktor Proyek Revitalisasi Monas
Karena sayembera itu dibuka umum, PT Bahana Prima Nusantara pun mengikutinya.
Berbekal perusahaan di bidang spesialis dari tahun 1993, perusahannya pun memenangkan lelang itu.
"Karena kami memiliki spesialis dan kawasan Monas itu adalah taman. Itu bermula dari perencanaaan saat sayembara. Karena membangun kawasan monas itu menata tanah dan PT Bahana punya kemampuan dibidang itu," tutur Muhidin.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Justin Adrian Untayana sebelumnya mempertanyakan kredibilitas kontraktor revitalisasi kawasan Monas.
Dia menyatakan, kontraktor pemenang tender proyek itu tidak meyakinkan setelah menelusuri alamat perusahaan tersebut yang berada di Jalan Nusa Indah Nomor RT 001 RW 007, Ciracas, Jakarta Timur.
"Saya tidak menghakimi apa-apa, tapi saya bilang agak kurang meyakinkan nih, tapi kan perlu eksplorasi lebih lanjut lagi," ujar Justin.
Baca juga: Setelah Revitalisasi, Monas Bakal Punya Kolam Seluas Lapangan Bola hingga Plaza Upacara
Justin juga mempertanyakan pengerjaan revitalisasi Monas yang harusnya rampung pada 2019.
Sebab, anggaran penataan kawasan Monas sebesar Rp 149,9 miliar itu dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2019 sebagai anggaran tahun tunggal (single year).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.