Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Fakta Rekonstruksi Penyiraman Air Keras Terhadap Novel Baswedan

Kompas.com - 07/02/2020, 13:29 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Apakah Novel ikut rekonstruksi?

Korban Novel Baswedan digantikan peran pengganti dalam adegan rekonstruksi.

Alasannya, kata Dedy, pergantian peran Novel berdasarkan keterangan tim kuasa hukum Novel.

"Kami mendapatkan informasi dari dalah satu kuasa hukumnya yang menyatakan bahwa yang bersangkutan sedang berada di Singapura," tutur Dedy.

Adapun, agenda rekonstruksi tidak dapat ditunda lagi karena penyidik harus melengkapi berkas perkara sebelum dilimpahkan ke kejaksaan.

Baca juga: Rekonstruksi Kasus Novel Berlangsung Ketat dan Tertutup, Ini Penjelasan Polisi

Namun, lanjut Dedy, saat rekonstruksi berlangsung, polisi sempat melihat Novel berada di sekitar rumahnya.

"Saat pelaksanaan di lokasi, tadi di TKP kebetulan kami juga melihat ada Pak Novel. Dalam hal ini korban melintas dan sempat rekan-rekan penyidik dan JPU mempertanyakan, dan menyampaikan kegiatan ini tetap kami laksanakan dengan pemeran pengganti," ungkap Dedy.

Mengapa rekonstruksi tertutup?

Dedy mengatakan, pengawalan ketat pada agenda rekonstruksi kasus Novel Baswedan itu merupakan hal wajar.

Bahkan, menurut Dedy, polisi selalu mengawal ketat setiap agenda rekonstruksi kasus tindak pidana.

"Itu adalah hal wajar dalam pelaksanaan rekonstruksi di mana pun, pengamanan dan penjagaan di sekitar lokasi," kata Dedy.

Menurut Dedy, pengawalan ketat dilaksanakan semata-mata demi kelancaran proses rekonstruksi tersebut.

"Pelaksanaan rekonstruksi pengamanan baik barometer maupun supaya pelaksanaan rekonstruksi berjakan lancar sesuai dengan waktu ditetapkan," ujar Dedy.

Apa tanggapan Novel?

Novel mengaku tak memantau secara langsung agenda rekonstruksi walaupun dia berada di sekitar tempat kejadian perkara.

Dia tak mengikuti rekonstruksi itu karena sempat melihat lampu jalan tidak menyala.

Sehingga, dia yakin rekonstruksi itu akan menggunakan lampu penerangan portable (lampu sorot).

Baca juga: Novel Baswedan: Rekonstruksi Tidak Harus di Tempat dan Waktu yang Sama dengan Kejadian

Sementara itu, lanjut Novel, mata kanannya yang masih bisa melihat akan sensitif terhadap tembakan cahaya secara langsung.

Jika terkena sorotan cahaya secara langsung, mata kanannya akan mengalami iritasi.

"Ketika mata kiri saya sudah permanen tidak bisa lihat lagi, tentu saya harus hati-hati sekali dengan mata kanan saya. Pilihannya itu maka dilakukan dengan kegiatan rekon tadi saya sampaikan ke penyidik bahwa saya tidak bisa mengikuti," tutur Novel.

Terkait keterangan tim kuasa hukum yang menyebutkan Novel masih berada di Singapura, dia membenarkan informasi itu.

Dia berada di Singapura pada hari Senin (3/2/2020) hingga Rabu (5/2/2020), guna menjalani perawatan matanya.

Novel juga mengaku tidak melihat wajah kedua tersangka yang dihadirkan polisi dalam rekonstruksi tersebut.

"Belum (lihat), karena gelap tadi. Saya sempat keluar ke masjid, gelap, saya enggak terlalu jelas lihat, dan kondisi mata saya memang sedang ada masalah," ujar Novel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com