Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Anggarkan Rp 75 Miliar, Pemkot Depok Dikritik Masih Lambat Cegah Penularan Covid-19

Kompas.com - 31/03/2020, 17:31 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Anggota DPRD Kota Depok, Ikravany Hilman mengkritik Pemerintah Kota Depok yang dianggap tak banyak menaruh perhatian pada pencegahan Covid-19.

Padahal, Pemerintah Kota Depok dan DPRD telah sepakat menggelontorkan anggaran Rp 75 miliar guna menangani Covid-19.

"Sejauh ini kalau kita lihat, dari misalnya, anggaran yang disetujui Rp 75 miliar dipakai apa saja? Enggak kelihatan untuk fokus pencegahan Covid-19," ujar Ikra kepada wartawan, Selasa (31/3/2020).

"Terlihat yang dilakukan pemerintah kota sangat minim dalam pencegahan. Harusnya pemerintah kota melakukan itu karena mereka punya duitnya, infrastrukturnya," imbuh dia.

Baca juga: Penjelasan Camat Cipondoh soal Spanduk Lockdown di Kelurahan Petir

Ikra memberi contoh, penyemprotan disinfektan di tempat-tempat tak sering dilakukan.

Penyemprotan hanya terbatas di jalan-jalan protokol saja, seperti Jalan Margonda Raya dan Ir H Juanda.

"Orang sekarang tinggal di rumah, tapi rumahnya tidak dilakukan penyemprotan disinfektan," ujar Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Kota Depok itu.

"Sederhana saja, di semua pasar tradisional, ada tidak sosialisasi Covid-19, untuk hati-hati dan jaga kebersihan? Enggak ada sosialisasi. Apalagi penyediaan hand sanitizer dan sebagainya," jelas dia.

Padahal, menurut Ikra, pasar tradisional akan menjadi pusat kerumunan yang akan selalu buka sekalipun mal-mal di Depok mulai menutup operasional.

Baca juga: Mereka yang Batal Pulang Kampung demi Lindungi Keluarga dari Covid-19...

"Jadi, kalau Pemkot minta Rp 100 miliar pun, kita pasang badan. Tapi yang penting jelas programnya untuk apa," ia mengklaim.

Terkait pencegahan penularan Covid-19 di pasar tradisional, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengklaim bahwa penyemprotan disinfektan akan dilakukan.

Namun ia tak merinci teknis kegiatan itu.

"Untuk menekan penularan di pasar tradisional, dilakukan penyemprotan disinfektan secara rutin, penyiapan hand sanitizer dan menambah tempat cuci tangan, himbauan secara terus menerus untuk jaga jarak antarkonsumen," kata Dadang pada 26 Maret 2020.

Baca juga: Seorang Wanita Positif Covid-19 Kabur dari Isolasi Mandiri di Rumahnya

Sebagai informasi, per Senin (30/3/2020), Pemerintah Kota Depok mengumumkan total 40 kasus positif Covid-19, dengan 10 orang sembuh dan 4 orang meninggal dunia.

Sementara itu, kini masih ada 278 pasien yang masih diawasi dan 912 orang yang tengah dipantau terkait Covid-19.

Pemerintah terus menggaungkan instruksi agar warga tetap bertahan di dalam rumah selama pandemi Covid-19 untuk memutus rantai penularan, kecuali terpaksa keluar rumah untuk kebutuhan mendesak.

Warga diminta menjauhi diri dari kerumunan yang dapat mempermudah penularan Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com