Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Sudah Didata, Banyak Warga Miskin Depok Tak Terima Bansos

Kompas.com - 20/04/2020, 05:45 WIB
Tria Sutrisna,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengurus lingkungan di Kota Depok mempertanyakan proses seleksi data warga penerima bantuan sosial berupa uang tunai dari kas pemerintah kota Depok selama pembatasan sosial berskala besar.

Hal itu menyusul banyaknya warga yang sudah didata untuk oleh para pengurus lingkungan untuk diajukan, tetapi tidak mendapatkan bantuan uang tunai tersebut.

Salah satunya wilayah di RT 08 RW 03 Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas yang hanya mendapat bansos kas pemerintah untuk delapan Kepala Keluarga (KK), dari total 107 KK yang diajukan.

“Diajukan 107 KK tapi kemarin dari turunnya cuma buat delapan KK,” ujar Ketua RT 08 Rudi ketika kepada Kompas.com, Minggu (19/4/2020).

Baca juga: Kisah Warga Depok Di-bully Tetangga Sendiri karena Laporkan Acara Maulid Nabi ke Polisi

Rudi mengaku tidak mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan bantuan tersebut tidak sebanyak jumlah keluarga yang diajukan, karena pengurus lingkungan hanya diminta untuk melakukan pendataan dan dikirimkan ke pihak kelurahan.

Alhasil, banyak warga yang kecewa karena belum mendapatkan bantuan tersebut.

Padahal, data tersebut sudah diseleksi. Hanya warga kurang mampu yang terdampak pandemi Covid-19 yang masuk dalam data penerima yang diajukan RT.

Baca juga: Pemkot Depok Diminta Buka Data Penerima Bansos Selama PSBB agar Bisa Diawasi Para RT

Rudi pun mempertanyakan proses pemilihan keluarga yang dapat dan tidak. Menurut dia, proses pemilihan itu tidak transparan sehingga membuat warga bertanya-tanya. 

“Ya enggak transparan juga dipilihinnya, kita RT RW mau ngomong apa, engga tahu kan kriteria yang bisa dapat, sama enggak kayak apa,” kata Rudi.

Senada dengan Rudi, Ketua RT 02 RW 06 Kelurahan Cipayung, Kota Depok Suryana mengatakan bahwa pihaknya sudah mengajukan 46 keluarga kurang mampu untuk mendapatkan bansos kas pemkot.

Namun, tidak ada satu pun bantuan yang turun.

“RT saya enggak dapat, makanya zonk saya bilang,” ungkapnya.

Suryana mengaku sudah sempat mendatangi kantor kelurahan dan menanyakan untuk memastikan apakah data warga yang diajukannya telah terkirim atau tidak.

“Barangkali khawatir enggak terkirim saya cek langsung, ya (ternyata) dikirim. Permasalahannya di dinsos ini tidak melihat wilayah yang enggak dapat. Tapi data semua dikirim oleh kelurahan,” kata Suryana.

Dia pun mempertanyakan cara Dinas Sosial Kota Depok mengolah data yang diajukan untuk menentukan wilayah penerima bansos.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com