Selain itu, masih banyak warga Bekasi yang menggunakan KRL untuk bekerja ke Jakarta. Hal itu dinilai berisiko tinggi menularkan Covid-19.
Kepala Daerah Kota Bekasi dengan Pemerintah Kota Bogor, Depok, dan Kabupaten Bekasi sempat minta penghentian operasional KRL.
Baca juga: Pergerakan Masyarakat Masih Tinggi, Walkot Bekasi Kembali Usulkan Stop Operasional KRL
Namun, permintaan itu ditolak. KRL tetap beroperasi seperti biasa meski jumlah penumpang telah dibatasi.
“Iya (harusnya diberhentikan) karena masih tinggi frekuensinya (pergerakan orang). Di Jakarta mungkin yang dikecualikan itu malah masih jalan. Di luar dari yang kecualikannya masih jalan. Kalau yang dikecualikan sih oke lah memang dikecualikan, tapi yang di luar kecualikan,” kata dia.
Selain itu, selama penerapan PSBB di Kota Bekasi masih banyak perusahaan yang beroperasi.
Namun, perusahaan yang beroperasi itu tak bisa ditindak lantaran terkendala adanya izin dari Kementerian Perindustrian.
Menurut Pepen, masih banyaknya perusahaan yang beroperasi juga menyumbang banyaknya pergerakan masyarakat.
Akibatnya, PSBB tidak berjalan efektif lantaran bertambahnya kasus Covid-19 di Kota Bekasi.
“Tentunya itu juga mempengaruhi pergerakan orang hingga masih tinggi juga sampai 4.000 di situ, gimana enggak berpengaruh," kata dia.
Baca juga: Wali Kota Bekasi Keluhkan Banyaknya Perusahaan Beroperasi Selama PSBB Atas Izin Kemenperin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.