Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Duga Pelaku Pembunuhan di Setu Pengarengan Depok Sudah Rencanakan Aksinya

Kompas.com - 28/04/2020, 19:29 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - IR dan RT, dua pembunuh perempuan berinisial D (51) di Setu Pengarengan Depok, Jawa Barat, dua pekan lalu, diduga telah berniat sebelum melancarkan aksinya.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah usai menggelar rekonstruksi kejadian, Selasa (28/4/2020).

"Dari rekonstruksi ini, kami sudah mengetahui, memang motif utama ya ekonomi, ingin menguasai barang dari korban, di mana awalnya sudah berniat dari awal, sudah membawa senjata tajam," jelas Azis kepada wartawan.

Baca juga: Polisi: Jenazah di Setu Pengarengan Depok Tewas dengan Luka Tusuk

"Kemudian berniat dari awal juga sebelum bertemu dengan beberapa korban, dia juga sudah mentargetkan walaupun orangnya random," imbuh dia.

Kedua pelaku berangkat berbarengan menggunakan sepeda motor pada malam itu sambil membawa senjata tajam.

Azis menilai, keduanya memang sengaja berkeliling untuk mencari korban untuk dirampas dan dilukai atau dibunuh.

Baca juga: Pembunuh Perempuan di Setu Pengarengan Depok Akhirnya Ditangkap

Dalam upaya itu, IR dan RT sempat menyasar salah satu calon korban lain sebelum akhirnya menyasar D.

"Korban yang pertama tidak jadi, karena menolak. Kemudian ada calon korban berikutnya (D), ternyata mau untuk diajak dan ternyata menyimpang dari ajakan awal," ujar Azis.

Keduanya mengajak D pergi dengan dalih berkencan, namun malah berbelok ke Setu Pengarengan.

Di sana, D dirampas dan dihabisi nyawanya.

Baca juga: Pembunuh Perempuan di Setu Pengarengan Ajak Korban Kencan Sebelum Menghabisinya

"Meskipun awalnya katanya sakit hati, katanya karena asmara dan sebagainya, tapi dari sini (rekonstruksi) diketahui memang murni karena ekonomi, untuk mencari harta dari korban," tambah dia.

Jenazah D mulanya ditemukan tanpa identitas pada Rabu (15/4/2020) jelang tengah malam.

Penemuan jenazah tersebut berawal ketika seorang warga tengah berfoto sekitar pukul 22.30 di pinggir tol.

Setelah diperiksa, korban ditemukan sudah tak bernyawa di bawah pohon.

Hasil otopsi di RS Polri sehari berselang, perempuan itu diduga tewas dibunuh karena terdapat luka tusuk di lehernya.

Jumat dan Sabtu lalu, polisi meringkus kedua pelaku di kediaman masing-masing di Depok, yakni di bilangan Tapos dan Cimanggis.

Keduanya terancam dijerat pasal berlapis yakni dugaan pencurian dengan kekerasan dan/atau pembunuhan berencana, sesuai Pasal 365 juncto 338 juncto 340 KUHP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com