Selain dililit dengan kawat, dua dari tiga sarung yang menjadi barang bukti juga untuk membalut sebuah bantu.
Itu menjadi cara lain pelaku untuk melukai para lawan saat terhadi tawuran.
"Selain kawat ada juga sarung dengan batu," ucapnya.
Iman mengimbau para orangtua agar selalu memperhatikan anak-anak keluar rumah dengan membawa sarung pada malam hari.
"Ini agar diperhatikan benar. Karena, jangan sampai di dalam sarung ada batu yang dipergunakan untuk perkelahian, tawuran dan lainnya karena bisa kami kenakan Undang-Undang Darurat karena untuk memukul," ucapnya.
Polisi juga masih melakukan penyelidikan terkait kelompok lain yang diduga turut terlibat dalam tawuran sepanjang penerapan PSBB.
"Kita sekarang juga melakukan penyelidikan terhadap kelompok lain karena mereka diduga sering kali saling mengajak menggunakan media sosial," katanya.
Baca juga: Bukan Begal Petugas Tol, Pembawa Celurit ke Gerbang Tol Slipi Ternyata Kabur Saat Mau Tawuran
Hal tersebut, kata Iman, dilakukan untuk menciptakan kemanan saat PSBB dan berlangsungnya bulan suci ramadhan.
"Ini banyak anak-anak muda yang tanpa tujuan berkumpul dan ini menimbulkan kerawanan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.