Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSBB Kota Bekasi Diperpanjang hingga 26 Mei, Pemkot Kini Fokus Batasi Pergerakan Warga

Kompas.com - 13/05/2020, 10:43 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kota Bekasi resmi memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid III mulai Rabu (13/5/2020).

PSBB diperpanjang hingga 26 Mei 2020.

“Iya resmi (diperpanjang),” ujar Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto saat dikonfirmasi, Rabu (13/4/2020).

Ia mengatakan, dalam PSBB jilid III, pihaknya akan fokus mengurangi pergerakan orang di Kota Bekasi.

Pasalnya, evaluasi PSBB jilid I dan II, masih warga yang keluar masuk Kota Bekasi.

“Fokus utama kita mengurangi pergerakan orang,” ucap Tri.

Baca juga: [UPDATE] 13 Mei: 264 Pasien Positif Covid-19 dan 180 Lainnya Sembuh di Bekasi

Ia mengatakan, pihaknya berharap perusahaan-perusahaan yang diizinkan beroperasi selama PSBB memberikan surat izin bagi karyawannya untuk berpergian ke kantor.

“Makanya kita akan coba untuk yang perusahaan-perusahan dikecualikan ini ikut berkontribusi dengan cara mereka. Mungkin buat semacam surat izin kalau mereka keluar. Jadi kita betul-betul pastikan kalau orang keluar itu memang penting ada tujuannya,” kata Tri.

Ia berharap warga semakin mentaati aturan PSBB yang dibuat Pemerintah. Sikap disiplin warga dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Bekasi.

Baca juga: Wakil Wali Kota Bekasi Dukung Pemerintah Izinkan Warga Berusia di Bawah 45 Tahun Beraktivitas

Sebagai informasi, PSBB tahap pertama di wilayah Bogor-Depok-Bekasi dilakukan pada 15-28 April 2020.

PSBB tahap 2 diterapkan pada 29 April sampai 12 Mei 2020.

Selama pelaksanaan PSBB, belum terlihat ada penurunan kasus Covid-19 di Kota Bekasi.

Berdasarkan data website Pemkot Bekasi, corona.bekasikota.go.id, pada Rabu pukul 09.06 WIB, diketahui sudah ada 264 orang yang dinyatakan positif Covid-19.

Jumlah ini bertambah satu pasien dari hari sebelumnya, Selasa (12/5/2020), yakni 263 kasus positif Covid-19.

Meski ada penambahan kasus positif, pasien positif Covid-19 yang sembuh pun bertambah, yakni 180 orang.

Baca juga: Melihat Besarnya Kasus Kematian Suspect Covid-19 yang Tak Diumumkan Pemerintah Pusat

Pasien sembuh ini bertambah dari sebelumnya, yakni 172 orang sembuh. Lalu, ada 877 pasien dalam pengawasan (PDP).

Dari 877 PDP, ada 452 orang yang masih diawasi dan 425 orang yang selesai diawasi.

Kemudian, ada 2.074 orang yang masih dipantau (ODP). Dari 2.074 yang dipantau, ada 1.212 orang sedang dipantau dan 810 selesai dipantau.

Jumlah ODP dan PDP ini staganan dari satu hari sebelumnya. Lalu, ada 118 pasien suspect Covid-19 dan 29 pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com