Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapid Test Massal, 14 Warga Kebon Melati Reaktif Covid-19

Kompas.com - 18/05/2020, 17:39 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebanyak 14 orang dari 143 warga kelurahan Kebon Melati, Jakarta Pusat, dinyatakan reaktif Covid-19 setelah menjalani rapid test massal, Senin (18/5/2020).

Rapid test digelar di Gedung SDN 01 Kebon Melati, Tanah Abang.

Lurah Kebon Melati Winetrin menjelaskan, kuota pemeriksaan cepat terkait Covid-19 pada Senin ini sebanyak 200 orang, namun warga yang hadir hanya 143 orang.

“Dari hasil rapid test total ada 14 reaktif Covid-19 dari 143 peserta. Kuota yang disediakan sebetulnya 200,” ujarnya ketika dikonfirmasi Kompas.com, Senin.

Baca juga: Mal di Jakarta Dijadwalkan Kembali Beroperasi 8 Juni 2020

Winetrin mengatakan, pemeriksaan kesehatan ini dilakukan karena kasus Covid-19 di wilayahnya mengalami peningkatan.

Bahkan ada tiga RW di kelurahan Kebon Melati yang masuk kategori zona merah.

“Memang makin banyaknya positif Covid-19, dan memang terbukti beberapa RW sudah zona merah ya, yakni di RW 14, RW 15 dan RW 12,” kata Winetrin.

Kondisi tersebut, kata Winetrin, terjadi karena masih banyak warga yang melanggar aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), khususnya di tiga RW yang merupakan pemukiman padat penduduk.

Baca juga: UPDATE Jakarta 18 Mei: Bertambah 88 Kasus, Total 6.010 Pasien Positif Covid-19

Menurut dia, warga di lokasi itu banyak yang tidak menerapkan jaga jarak fisik walaupun petugas kelurahan dan tiga pilar sudah berkali-kali memberikan imbauan.

“Setiap hari kami mengimbau, kami keliling bersama tiga pilar dengan gugus tugas. (warga) yang sadar ya sadar, yang memangnya lalai ya lewat begitu saja, tidak mengindahkan,” tutur Winetrin.

Sebagai informasi, hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona tipe 2 atau SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan tes swab dengan metode PCR.

Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

Adapun hingga saat ini, jumlah pasien positif Covid-19 di kelurahan Kebon Melati sebanyak 54 orang.

Selain itu, terdapat 80 orang dalam pemantauan (ODP) dan 47 pasien dalam pengawasan (PDP).

Baca juga: Dinkes DKI Ancam Cabut Izin Klinik dan RS yang Jual Surat Bebas Covid-19

Secara keluruhan di Provinsi DKI Jakarta, pasien tekonfirmasi positif Covid-19 tembus 6.010 orang. Bertambah 88 pasien dibanding data kemarin sebanyak 5.922 orang.

Dari total pasien positif Covid-19 itu, sudah ada 1.301 pasien yang dinyatakan sembuh, sedangkan 483 orang meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com