Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Perampok AKAP Beraksi Saat Minimarket Sepi, Polisi Bongkar Modus Operasinya

Kompas.com - 06/06/2020, 09:37 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkap modus operasi yang dilakukan oleh AKAP (antarkota antarprovinsi) yang merupakan nama kelompok perampok minimarket.

Dalam menjalankan aksinya, setiap anggota kelompok AKAP menjalani tugas dan peran masing-masing.

Bahkan, mereka mengendarai mobil ketika melakukan perampokan. Setelah melihat situasi minimarket yang sepi dari pengawasan warga sekitar, lalu perampok mulai memarkirkan kendaraan.

Kendaraan yang diparkir pun menghadap ke jalan, ini dilakukan untuk upaya melarikan diri. Satu per satu pelaku mulai masuk ke minimarket, sedangkan sopir menunggu di dalam mobil.

Baca juga: Polisi Tangkap Kelompok AKAP, Sudah 4 Kali Merampok Minimarket di Jakarta

"Modus mereka mendatangi dengan memarkirkan posisi kepala mobil sudah di depan. Siap-siap lari, sopir sudah menunggu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat live streaming Instagram @polres_jakbar, Jumat (5/6/2020).

Di dalam minimarket, pelaku berpura-pura menjadi pembeli dengan melihat barang yang ada di toko.

Setelah situasi sepi, baru pelaku berjalan ke arah petugas minimarket dengan menodongkan senjata api dan senjata tajam.

"Saat situasi aman kosong, mereka beraksi dengan memaksa petugas yang ada dengan senpi dan celurit coba tanya keberadaan brankas," kata Yusri.

Baca juga: Rampok Minimarket di Pesanggrahan, Pelaku Sempat Kalungi Pelanggan dengan Celurit

Sesudah mengetahui keberadaan brankas, pelaku coba meminta kunci dari petugas toko dan mengambil semua uang tunai yang ada. Usai mengambil sejumlah uang, pelaku pun melarikan diri.

Terbaru, aksi kejahatan kelompok AKAP dilakukan di Indomaret pada Selasa (26/5/2020) pagi.

Dalam perampokan itu, pelaku menodong senjata api dan senjata tajam celurit kepada dua petugas Indomaret sambil menanyakan tempat brankas uang.

Sesudah mengancam, pelaku mendapat kunci brankas dan mengambil uang dengan jumlah belasan dalam brankas.

Polisi tangkap perampok

Berdasarkan laporan dari petugas minimarket dan bukti CCTV, serta informasi masyarakat, polisi mulai melakukan pengejaran.

Baca juga: Kawanan Rampok Bersenpi Beraksi di Minimarket di Pondok Indah Ketika Pagi

Akhirnya, Satreskrim Polres Metro Jakbar di bawah pimpinan Kasat Reskrim Kompol Teuku Arsya Khadafi menangkap lima orang anggota perampok kelompok AKAP.

Lima pelaku yang ditangkap, yakni SG (31), ZD (25), AH (25), RH (23), dan M (27). Mereka ditangkap di wilayah Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

Dua di antaranya RH dan M tertembak saat penggerebekan dan saat dalam perjalanan ke RS mereka tewas.

Sedangkan satu orang berinisial M masih dalam pencarian polisi. Kini ketiga pelaku lainnya dijerat Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan dengan ancaman hukuman penjara 12 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com